Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak terima dianggap cengeng oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli.
Rizal sebut Ahok cengeng lantaran suka mengadu ke Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Salah satunya soal keputusan Pemerintah Pusat yang meminta proyek reklamasi Pulau G dihentikan secara permanen. Aduan tersebut berupa surat yang dikirim Ahok ke Jokowi.
"Jangan cengeng? Ini kan proses hukum, Anda kalau cuma ngomong doang di media memutuskan pembatalkan sebuah izin, ya, saya kira harus tertulis dong. Kalau nggak tertulis saya kan harus tanya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Dia menjelaskan, surat yang disampaikan ke Jokowi menyikapi konferensi pers yang dilakukan tim komite gabungan yang dimotori Rizal Ramli. Tim tersebut menyatakan, proyek reklamasi pulau G melakukan pelanggaran berat sehingga harus dihentikan.
Rizal Ramli mengacu kapada Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Selanjutnya, pengaturan lebih lanjut secara lebih rinci diatur melalui Perpres No. 122 Tahun 2012 tentang Reklamasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Sedangkan Ahok terus berpatokan pada Keputusan Presiden Nomor 52 tahun 1995 sehingga izin reklamasi pun diberikan.
"Kalau tafsiran beliau kan Kepres-nya kalah kan? Harus Permen tiga meteri, saya mesti tanya presiden apa bener, bukan persoalan cengeng," kata Ahok.
"Bukan cuma ngomong di media. Kita mesti tanya ke presiden," dia menambahkan.
Sebelumnya, Rizal Ramli meminta Ahok tidak terus-terusan mempersoalkan keputusan Pemerintah Pusat terkait pemberhentian reklamasi Pulau G yang digarap PT Muara Wisesa Samudra selaku pengembang Pulau G adalah anak perusahaan PT Agung Podomoro Land (APL).
"Esensinya jangan cengang lah jadi orang. Masa segala macem mau diaduin sama presiden," kata Rizal usai rapat koodinasi di Kentor Kementerian Kalutan dan Perikanan, Jakarta Pusat kemarin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
HUT ke-80 TNI, PPAD Ajak Rawat Persatuan dan Kawal Masa Depan Bangsa
-
Kejati Banten Siap Jadi Mediator Polemik Penutupan Jalan Puspitek Serpong
-
HUT ke-80 TNI, Dasco: TNI Profesional dan Berkarakter Rakyat Jaminan Demokrasi
-
Finalisasi Perpres Tata Kelola MBG, Istana Pastikan Rampung Minggu Ini
-
Pengunjung HUT ke-80 TNI di Monas Membludak, Transjakarta Tambah 150 Armada
-
Penampakan Mobil Pengasuh Ponpes Al Khoziny usai Tertimpa Musala Roboh, Harganya Rp1 M?
-
DNA Dikirim ke Jakarta, Tim DVI Kerja Maraton Identifikasi 6 Jenazah Korban Ponpes Al Khoziny
-
Siapa Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem, Doktor Harvard dan Aktivis '66, Turun Gunung ke Pengadilan
-
Buka SPEKIX 2025, Mendagri: Ruang Merayakan Keberanian dan Kreativitas Anak Istimewa
-
Siapa Pengasuh Ponpes Al Khoziny? Publik Ramai-Ramai Tuntut Tanggung Jawab