Suara.com - Setelah demo ibu-ibu di depan Balai Kota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat, (16/9/2016), selesai, muncul lagi aksi Forum RT dan RW seluruh Jakarta. Mereka demo untuk menentang Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan menolak Ahok maju lagi di pilkada Jakarta periode 2017-2022.
"Kami minta tiga ribu massa, tapi sekarang ada sekitar 500 orang. Hanya Jakarta Selatan dan Jakarta Utara yang belum mengirimkan massa karena kesibukan warga," kata penanggungjawab aksi Lukmanul Hakim.
Mereka mengecam pernyataan Ahok beberapa waktu yang lalu yang dianggap menjelek-jelekkan Forum RT dan RW.
"Karena ada statement Ahok terakhir yang menuding Forum RT dan RW mengatakan itu RT dan RW itu hanya pemakan uang sampah, pemalas dan hanya pengangguran," kata dia.
Saking kecewa, Forum RT dan RW menolak berdialog langsung dengan Ahok.
"Nggak ada deh dialog dengan Ahok. Kami kecewa dengan omongan dia yang sekata-kata main ngomong kita makan uang sampah, tahu nggak kita itu kerja bisa sampai 24 jam? Jakarta juga begini karena RT/RW, baru jadi gubernur aja udah seenaknya," kata dia.
Setelah itu, massa bergerak menuju gedung DPRD DKI Jakarta. Ternyata tak semua demonstran pengurus RT dan RW. Sebagian adalah warga yang ikut demo karena diajak ketua RW.
"Jam 11 bareng-bareng naik mobil tadi dari rumah, iya diajak sama pak RW supaya rumahnya nggak digusur," kata warga RT 11, RW 9, Kelurahan Jati, Rawamangun, Jakarta Timur, Karsih.
Karsih ikut mendukung aksi ini agar Forum RT dan RW membantu membela warga yang terancam digusur.
"Rumah kami sering mau digusur ya kita di sini bantu pak RW supaya itu nggak jadi, kami lihat di televisi banyak yang malah jadi tambah susah setelah digusur," ujar Karsih.
Setelah berorasi, perwakilan demonstran diterima anggota DPRD DKI Jakarta. (Erlangga Bregas Prakoso)
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Usut Suap Bupati Ponorogo, KPK Geledah 6 Lokasi dan Amankan Uang di Rumah Dinas
-
Roy Suryo Jadi Tersangka, Mahfud MD: Tuduhan Tidak Jelas, Pembuktian Ijazah Harusnya di Pengadilan
-
Korupsi PLTU Rugikan Negara Rp1,35 Triliun, Adik JK Halim Kalla Diperiksa Polisi Hari Ini
-
Satgas Pangan Cek 61 Titik, Temukan Satu Pedagang di Jakarta Jual Beras di Atas HET
-
Usulannya Diabaikan, Anggota DPR Protes Keras dan Luapkan Kekecewaan kepada Basarnas
-
Prabowo Pangkas Rp15 Triliun, Tunjangan ASN DKI dan KJP Aman? Ini Janji Tegas Gubernur!
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh