Terdakwa Jessica Kumala Wongso ternyata pernah melakukan upaya bunuh diri dengan karbondioksida. Hal itu disampaikan polisi dari New South Wales, Australia, John Jesus Torres saat dihadirkan sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus kematian Wayan Mirna Salihin
"Jesica Wongso mengirimkan pesan singkat dan mengatakan bahwa dia ingin meracuni dirinya sendiri dengan karbon dioksida," kata John dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (26/9/2016).
Menurutnya, kejadian upaya bunuh diri tersebut dilakukan Jessica pada tanggal 26 oktober 2015 sebagaiman laporan yang disampaikan mantan pacar Jessica bernama Patrick O'Connor.
"Kemungikinan besar (upaya bunuh diri Jessica) pengaruh alkohol dan memiliki obat-obat resep. Dia akan menyakiti dirinya sendiri," kata John.
Atas laporan tersebut, polisi lantas mendatangi lokasi dan menemukan adanya panggaran arang yang terbakar di kamar tidur Jessica.
"Polisi kemudian tiba di rumah Jessica. Polsii dapat mencium bau karbon yang terbakar. Polisi kemudian memindahkna Jessica ke luar halaman dan memeriksa apartemen. Setelah melakukan pemeriksaan secara cepat, ditemukan sebuah panggangan arang di kamar tidur," kata John yang didampingi seorang penerjemah.
Lebih lanjut, upaya bunuh diri yang dilakukan dengan racun karbondioksida karena tengah mengalami depresi atas kasus pelanggaran lalu lintas yang pernah dilakukannya.
"Bahwa dia (Jessica) depresi terkait dengan pelanggaran mengemudi dengan kadar alkohol tinggi," kata John.
Atas kejadian tersebut, Jessica langsung dilarikan ke Rumah Sakit Royal Prince Alfred guna menjalani pemeriksaan psikologis.
"Dan Nona Wongso setuju dibawa ke RS, Royal Prince Alfred kesehatan (pemeriksaan) jiwa dapat ditangani rumah sakit tersebut dan tidak ada keterlibatan polisi lebih lanjut," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO