Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membentuk tim satuan tugas guna menindaklanjuti pungutan liar yang terjadi di kementeriannya. Satgas operasi pemberantasan pungutan liar bekerjasama dengan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia dan Indonesia Corruption Watch.
"Seperti kita ketahui dalam menindaklanjuti OTT kemarin. Ini nanti ada satu struktur. Saya pengarah. Pak sekjen ketua, Wakil YLKI sama ICW. Anggotanya ICW, YLKI dan internal," kata Budi di stasiun Gambir, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Minggu (16/10/2016).
Kasus pungutan liar di Kementerian Perhubungan yang terakhir yang terungkap terjadi pada Selasa (11/10/2016) lalu. Operasi tangkap tangan siang itu sampai disaksikan langsung oleh Presiden Joko WIdodo dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Budi menjelaskan alasan menggandeng YLKI dan ICW untuk memberantas pungutan liar agar dapat menjamin akuntabilitas dan transparansi.
"Tim ini bisa memberi kontribusi buat negara. Jadi kita lebih independen dan bersih. Ini kita buat sistem pengawasan yang sifatnya ad hoc," kata Budi.
Dia berharap dengan adanya satgas anti pungutan liar kelak dapat mengembalikan kepercayaan publik terhadap kinerja kementerian.
"Kita perlu reformasi birokrasi di jajaran internal kemenhub. Gimana kita bisa dapat birokrat yang lebih baik. Nggak memperkaya diri," kata dia.
Dalam OTT Selasa pekan lalu, polisi menangkap enam orang, tiga di antaranya yang merupakan PNS kemudian ditetapkan menjadi tersangka. Ketiga PNS yaitu Endang Sudarmono, Meizy, dan Abdul Rasyid.
Endang merupakan ahli ukur Direktorat Pengukuran, Pendaftaran, dan Kebangsaan Kapal Kememhub, Meizy merupakan Kepala Seksi Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal Kemenhub sementara Abdu Rasyid merupakan PNS golongan 2D.
Dari operasi tersebut polisi menyita barang bukti berupa uang dengan total Rp1,2 miliar.
Berita Terkait
-
Pramono Anung Peringatkan Keras Lurah dan Camat: Tak Ada Toleransi untuk Pungli!
-
Pungli di Sekolah Negeri: Gejala Sistemik yang Tak Boleh Dianggap Normal
-
Usai Viral! Pria yang Tuding Pinjam Mobil ke TNI untuk Bencana Dipatok Rp2 Juta Akhirnya Minta Maaf
-
Daftar Maskapai RI yang Pakai Airbus A320
-
Diperingati Setiap 22 November, Ini Sejarah Hari Perhubungan Darat Nasional
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf