Menko Polhukam Wiranto bersama Ketua KPK Agus Rahardjo di Gedung KPK, Jumat (7/10/2016). [Suara.com/Nikolaus Tolen]
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih lebih baik jika dibandingkan pemerintahan Presiden Soeharto, Presiden B. J. Habibie, dan Presiden Abdurrachman Wahid.
"Saya sudah pernah membantu empat Presiden, Soeharto, Habibie, Abdurrachman Wahid dan sekarang Presiden Jokowi. Saya bisa melihat pemerintahan saat ini betul-betul dapat menyesuaikan lingkungan yang sangat berubah cepat," kata Wiranto ketika diminta refleksi dua tahun jalannya pemerintahan Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di DPR, Rabu (19/10/2016).
Wiranto membandingkan pengalaman tujuh belas tahun yang lalu, saat dia juga menjadi Menkopolhukam era Presiden Habibie. Permasalahan yang kompleks, sekarang dapat ditangani Jokowi dengan baik sehingga mampu menciptakan stabilitas di semua lini.
"Itu yang bisa saya rasakan di kabinet kerja yang saat ini saya sudah berada di dalamnya," kata Wiranto.
Dia menambahkan Nawacita yang disampaikan Jokowi saat kampanye sudah dilaksanakan dengan konsisten.
Namun, menurut catatan Wiranto, ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Misalnya, sektor hukum untuk menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat.
Dia menyadari banyak instrumen hukum yang perlu dibenahi. Saat ini, pemerintah mulai gebrakan baru dengan pemberantasan pungutan liar di sektor layanan publik.
"Oleh karena itu presiden sudah menginstruksikan tahap pertama ini kita akan mendahulukan, bagaimana kita memberantas pungli. Dengan istilah sapu bersih pungutan liar selurun Indonesia yang saat ini sungguh-sungguh meresahkan dan mengganggu kehidupan masyarakat," ujar Wiranto.
"Saya sudah pernah membantu empat Presiden, Soeharto, Habibie, Abdurrachman Wahid dan sekarang Presiden Jokowi. Saya bisa melihat pemerintahan saat ini betul-betul dapat menyesuaikan lingkungan yang sangat berubah cepat," kata Wiranto ketika diminta refleksi dua tahun jalannya pemerintahan Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, di DPR, Rabu (19/10/2016).
Wiranto membandingkan pengalaman tujuh belas tahun yang lalu, saat dia juga menjadi Menkopolhukam era Presiden Habibie. Permasalahan yang kompleks, sekarang dapat ditangani Jokowi dengan baik sehingga mampu menciptakan stabilitas di semua lini.
"Itu yang bisa saya rasakan di kabinet kerja yang saat ini saya sudah berada di dalamnya," kata Wiranto.
Dia menambahkan Nawacita yang disampaikan Jokowi saat kampanye sudah dilaksanakan dengan konsisten.
Namun, menurut catatan Wiranto, ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Misalnya, sektor hukum untuk menciptakan ketertiban dan keamanan masyarakat.
Dia menyadari banyak instrumen hukum yang perlu dibenahi. Saat ini, pemerintah mulai gebrakan baru dengan pemberantasan pungutan liar di sektor layanan publik.
"Oleh karena itu presiden sudah menginstruksikan tahap pertama ini kita akan mendahulukan, bagaimana kita memberantas pungli. Dengan istilah sapu bersih pungutan liar selurun Indonesia yang saat ini sungguh-sungguh meresahkan dan mengganggu kehidupan masyarakat," ujar Wiranto.
Komentar
Berita Terkait
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Berapa Tarif Yakup Hasibuan? Pengacara Jokowi dalam Kasus Tuduhan Ijazah Palsu
-
Terpopuler: 7 Fakta Panas Ijazah Jokowi, Promo BRI Hemat Rp1,3 Juta
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Sibuk Pasok Dapur MBG, Warga Desa Ini Lepas dari Judi Online
-
Perkuat Kualitas PMI, Perusahaan Asal Taiwan Teken MoU dengan Anak Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara