Suara.com - Direktur Eksekutif Kelompok dan Kajian Opini Publik Indonesia Ari Sriaryani membantah melakukan manipulasi data survei tentang pilkada Jakarta.
"Kita tetep saja sama posisi kita yang kemarin, kita tidak merekayasa, tidak fiktif. Jadi sebenarnya kita nggak melanggar apapun," kata Ari kepada Suara.com, Selasa (1/11/2016).
Ari mengatakan lembaganya dapat mempertanggungjawabkan hasil survei tersebut yang dirilis di Kedai Dua Nyonya, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2016).
Pernyataan Ari menyusul langkah organisasi Sekretariat Rakyat Bersama yang melaporkan Kelompok dan Kajian Opini Publik Indonesia ke KPUD Jakarta dan Bareskrim Polri dengan dugaan manipulasi data.
"Kalau mau kita bisa menjelaskan ulang hasil penelitian kita di depan KPU, depan Bareskrim, di depan siapa saja," katanya .
Ari siap diperiksa penyidik Bareskrim Polri jika keterangannya dibutuhkan.
"Kita ikuti prosedur ajalah. Kita warga negara yang baik kok, kita tunggu aja ya," katanya.
Di Bareskrim, Ketua Umum Sekretariat Bersama Rakyat Miximil Mina Munir menyatakan menemukan kejanggalan dalam data survei yang diselenggarakan pada 19-24 Oktober 2016.
"Iya kami laporkan tiga orang dari lembaga survei Kedai Kopi, Hendri Satrio, Usep Suhud dan Sri Aryani karena menyebarkan informasi yang sesat," katanya.
Sebelumnya, relawan Ahok dan Sekber telah melaporkan lembaga tersebut ke KPUD Jakarta.
Menurut Mixili laporan tersebut sebelum diproses polisi terlebih dahulu dikonsultasikan ke Badan Pengawas Pemilu.
"Laporan sudah masuk, Bareskrim sendiri berkoordinasi dulu dengan Bawaslu, bagusnya lembaga survei ini diproses dimana? Apakah di Bawaslu karena menyangkut soal masyarakat atau ke kepolisian," ujar Mixil.
Menurut Mixil lembaga survei tersebut melakukan survei secara tidak jujur.
"Ini kan tidak bisa dibiarkan begitu saja, tanpa ada teguran serta pertangungjawaban pada publik. Ini menyesatkan pendapat masyarakat, jadikan rakyat sebagai obyek yang bisa direkayasa persepsinya," kata Mixil.
Salah satu hasil survei yang dirilis lembaga tersebut di Kedai Dua Nyonya menyebutkan tingkat keterpilihan Ahok-Djarot Saiful Hidayat menurun menjadi 27,5 persen dari sebelumnya 39 persen. Sedangkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar 23,9 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mencapai 21 persen.
BERITA MENARIK LAINNYA:
Berita Terkait
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka