Suara.com - Siang ini, para petinggi PDI Perjuangan berkumpul di kantor Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Mereka yang hadir dalam pertemuan yang berlangsung sehari setelah calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi tersangka, antara lain Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Tjahjo Kumolo yang juga Menteri Dalam Negeri, Yasonna Laoly yang juga Menteri Hukum dan HAH, Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira, Pramono Anung yang juga menjabat Menteri Sekretaris Kabinet, Trimedya Panjaitan yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR , dan Puan Maharani yang kini duduk di Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, serta Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Hingga berita ini diturunkan, pertemuan masih berlangsung.
Prasetyo Edi Marsudi yang menjabat sebagai Ketua DPRD DKI Jakarta tadi juga ikut menghadiri pertemuan, namun tak sampai selesai.
Dia meninggalkan ruangan terlebih dahulu karena akan mendampingi Ahok kampanye.
"Hari ini saya nggak ikut rapat karena ingin dampingi Pak Ahok blusukan," kata Prasetyo.
Prasetyo mengatakan agenda pertemuan tersebut, antara lain, membicarakan persiapan pilkada serentak yang akan berlangsung di 101 daerah di seluruh Indonesia.
"Ini rapat koordinasi biasa mengenai pilkada serentak, bagaimana evaluasinya. Semua daerah di Tanah Air, tak hanya DKI, tapi seluruh Indonesia," katanya.
Terkait kasus Ahok, Prasetyo menegaskan partai pendukung Ahok-Djarot tetap solid. Ahok-Djarot didukung oleh PDI Perjuangan, Nasdem, Hanura, dan Golkar.
"Solid, nggak ada itu (Nasdem tarik dukungan). Itu hoax," kata Prasetio.
Berita Terkait
-
Viral Mau Cari Lelaki Pintar, Tinggi, dan Tampan: Ini Fakta Sebenarnya Isi Pidato Megawati
-
Megawati Ngaku Tak Punya Ponsel: Karena Aku Orang yang Dicari
-
Momen Megawati Sebut Dirinya Paket Lengkap: Aku Anak Presiden, Pintar dan Banyak yang Naksir
-
Soal Proyek Whoosh, Hasto Beberkan Megawati Pernah Pertanyakan Manfaat untuk Rakyat
-
Megawati Singgung Soal Gelar Pahlawan: Jangan Asal Kasih, Harus Hati-Hati!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru