Dua pihak pelapor kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama juga turut dipanggil penyidik Bareskrim Polri untuk dimintai keterangan tambahan, hari ini. Kedua pelapor tersebut adalah Angkatan Muda Muhammadiyah dan Forum Anti Penistaan Agama (FAPA).
"Ini dua pelapor Angkatan Pemuda Muhammadiyah dan Forum Anti Penistaan Agama. Tadi 20 pertanyaan yang intinya tetap aspek kronologis aspek apa yang dilanggar pasal 156 a yang dimaksud dan unsur-unsur apa saja yang diperkuat tadi," kata Deni Ardiansyah Lubis selaku kuasa hukum dari Angkatan Muda Muhammadiyah di Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016)
Pihaknya pun meminta agar penyidik melakukan penahanan kepada Ahok lantaran ucapan kontroversialnya itu dianggap telah memenuhi unsur tindak pidana terkait surat Al Maidah ayat 51.
"Kami meminta diproses sesuai ketentuan karena dalam KUHAP pasal 21 ayat 1 alasan subjektif seseorang untuk dilakukan penahanan sudah memenuhi unsur. Yang kedua, Pasal 21, ayat 24 objektifnya sudah terpenuhi, sehingga sudah layak dan patut Ahok yang ditetapkan tersangka dilakukan penahanan," kata Deni.
Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Pedri Kasman meminta agar penyidik mempercepat proses pemberkasan kasus Ahok sehingga bisa segera disidangkan di pengadilan.
"Harapan kami sebagai pelapor adalah agar BAP ini dilengkapi segera dilimpahkan ke kejaksaan, agar kejaksaan bisa melakukan P21 dan Ahok ditetapkan terdakwa. Jadi kalau Ahok sudah menjadi terdakwa, sehingga memungkinkan penyidik menahan Ahok," kata Pedri.
Dia mengaku tidak menampik apabila penyidik lamban menangani kasus Ahok, maka gelombang aksi unjuk rasa lanjutan yang disebut-sebut dalam gerakan 25 November bisa saja terjadi.
"Jadi kalau sudah begitu harapan kita masyarakat tidak perlu lagi aksi yang lebih keras. Tapi kalau masih lambat, kita khawatir masyarakat melakukan pergerakan, sehingga kondisi masyarakat kita makin tifak kondusif," kata dia.
Sebelumnya, penyidik Bareskrim Polri telah memanggil dua pelapor yakni Penasehat Yayasan Pembina Muallaf Irena Handono dan Gusjoy Setiawan. Keduanya juga merupakan pelapor kasus dugaan penistaan agama yang telah menjerat Ahok sebagai tersangka.
Baca Juga: Surya Paloh Berharap Ahok Tak Jadi Terpidana Penistaan Agama
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO