Suara.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengingat pengalaman kampanye di pilkada Jakarta tahun 2012, ketika duet dengan Joko Widodo.
Ketika itu, setiap ingin melakukan kampanye, tim sukses dan relawan sudah menentukan lokasi. Walau diatur protokol, Jokowi dan Ahok lebih memilih untuk menentukan lokasi sendiri.
"Kalau partai yang tentukan, titik pasti mereka juga mau temuin kita. Saya sama Pak Jokowi nggak biasa dengan gaya gitu dari tahun 2012. Makanya waktu 2012, kami sekarang ke titik-titik yang nggak diketahui orang partai," kata Ahok usai kampanye di Jalan Arabika III, Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis (17/11/2016).
Ahok yang kini duet dengan Djarot Saiful Hidayat sebenarnya akan memakai gaya itu lagi di pilkada 2017. Sayangnya, aturan KPUD berkata lain. Pasangan kandidat harus melaporkan lokasi yang akan menjadi tempat kampanye.
"Cuma kali ini ada masalah. KPU mewajibkan semua titik yang dikunjungi kami harus lapor. Kami nggak boleh nyelonong ke tempat yang nggak kami lapor," kata Ahok.
Saat blusukan di kawasan Pondok Kopi, Ahok mengaku merasa risih dengan ketatnya pengamanan. Ahok dikawal oleh satgas PDI Perjuangan, Angkatan Muda Kabah, dan Angkatan Muda Partai Golkar.
Dengan pengawalan yang begitu ketat, Ahok merasa tidak leluasa untuk menyapa warga.
"Makanya saya bilang nggak mau ketemu orang partai. Kalau mau ketemu orang partai di partai aja gampang," kata Ahok.
Ahok berharap besok-besok, pengamanannya jangan terlalu ketat, meskipun dia paham itu dilakukan menyusul banyaknya kelompok masyarakat yang menghalang-halangi kampanye Ahok dan Djarot.
"Saya mau ketemu masyarakat asli sini, saya mau tanya kondisi kampungnya gimana, nah itu yang tadi saya minta pisahin jalan," kata Ahok.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Geger Mark-Up Whoosh, Mahfud MD Siap Dipanggil KPK: Saya Akan Datang
-
Detik-detik Atap Lapangan Padel Taman Vila Meruya Ambruk Diterjang Badai Jakarta
-
Kemenag Minta Dosen PTK Manfaatkan Beasiswa Riset LPDP, Pembiayaan Hingga Rp 2 Miliar
-
Jalur Kedunggedeh Normal Lagi Usai KA Purwojaya Anjlok, Argo Parahyangan Jadi Pembuka Jalan
-
Menjelang HLN ke-80, Warga Aek Horsik Tapanuli Tengah Akhirnya Nikmati Listrik Mandiri
-
Isi Rapor SMA Ferry Irwandi Dibuka, 40 Hari Tak Masuk Sekolah Tapi Jadi Wakil Cerdas Cermat
-
Pesan Terakhir Pria di Lubuklinggau Sebelum Tenggak Racun: Aku Lelah, Terlilit Utang Judol
-
Curanmor di Tambora Berakhir Tragis: Tembak Warga, Pelaku Dihajar Massa Hingga Kritis!
-
Bantu Ibu Cari Barang Bekas, Anak 16 Tahun di Lampung Putus Sekolah, Ini Kata Kemen PPPA!
-
Sidak Gabungan di Lapas Karawang, Puluhan Ponsel Disita dari Blok Narapidana