Suara.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian meminta masyarakat khususnya umat muslim tidak menghubung-hubungkan kasus dugaan penistaan agama yang menyeret nama Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke persoalan suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA).
"Khusus mengenai permasalahan ini, kami minta benar dudukan jangan dikaitkan dengan masalah agama, ras dan suku yang bisa memecah belah bangsa kita," kata Tito dalam sambutannya di majelis taklim Ali bin Abdurrahman Alhabsy di Masjid Jami Al Riyadh, Kwitang, Jalan Kembang Raya, Jakarta Pusat, Minggu (20/11/2016).
Dia juga mengimbau kepada seluruh jemaah majelis taklim untuk tidak gampang terprovokasi dengan sejumlah isu yang bertujuan memecah belah keutuhan NKRI.
"Kami harus tampil dengan TNI dan masyaraat, NKRI nggak boleh pecah. Antara ras pun itulah saudara-saudara kita. Tidak perlu dikaitkan dengan agamanya, yang latarbelakangannya nasrani," kata Tito
Mantan Kapolda Metro Jaya itu juya memastikan jika kasus Ahok ini jangan dikaitkan dengan pemeluk agama lain selain Islam. Pasalnya, dia menilai jika kasus dugaan penistaan agama yang menetapkan Ahok sebagai tersangka merupakan masalah perorangan.
"Yang menjadi masalah kalau adanya karekter perorangannya yang menjadi masalah. Nah, kalau ini soal masalah karakter peroranganya itu adalah masalah hukum.
Dia juga berjanji akan mempercepat pelengkapan berkas perkara Ahok sehingga nantinya bisa segera disidangkan di pengadilan.
"Sekarang kita harus duduk kembali ke masalah hukum. Jadi, masalah kasus penodaan kita akan proses," kata Tito.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut