Suara.com - Wakil Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengungkapkan pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden PKS Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Jakarta, Rabu (24/11/2016) malam, untuk membahas banyak hal. Di antaranya tentang persiapan pilkada Jakarta dan hasil pertemuan Prabowo dan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
"Ini bukan pertemuan pertamakali. Setelah Pak Prabowo menerima Pak Jokowi, beliau ketemu PKS," kata Hidayat di gedung DPR, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Hidayat menambahkan dalam pertemuan semalam, Prabowo menegaskan koalisi PKS dan Gerindra merupakan koalisi yang solid.
"Pak Prabowo ingin menegaskan bahwa PKS dan Gerindra adalah dua sekutu yang harus tetap solid dan membagi formasi, bertukar pandangan terhadap perkembangan di lapangan," kata Hidayat.
Di pilkada Jakarta periode 2017-2022, koalisi ini mengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.
Prabowo meminta supaya pasangan Anies-Sandiaga jangan sampai terpancing untuk melakukan tindakan-tindakan yang kontraproduktif, seperti fitnah.
"Kami menolak beragam bentuk kekerasan baik itu verbal maupun fisik karena itu tidak menghadirkan demokrasi pilkada yang berkualitas," kata Hidayat.
Mengenai pertemuan Prabowo dan Presiden Jokowi, Hidayat mengatakan untuk membicarakan situasi politik nasional yang belakangan memanas, bahkan diwarnai isu makar.
"Kami berpendapat semestinya semua pihak tidak memanaskan situasi dengan tuduhan makar yang tidak mampu menghadirkan ketenangan dan kedamaian," tutur Hidayat.
Hidayat mengimbau publik jangan terprovokasi. Publik harus menghindari adu domba. Gerindra dan PKS sepakat mengimbau demonstrasi 2 Desember dilakukan secara damai.
"Imbauan kami juga kan sudah disampaikan ke publik. Pak Prabowo sendiri juga komitmen supaya tidak terjadi kekerasan," kata Wakil Ketua MPR.
Berita Terkait
-
Menguat di Bursa Calon Kapolri, Siapa Komjen Suyudi Ario Seto Pilihan Prabowo?
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Prabowo Geser Jenderal Listyo Sigit? DPR Bantah Terima Surpres Pergantian Kapolri
-
Rieke Diah Pitaloka Minta Presiden Bentuk Tim Investigasi Independen Usut Dalang Kerusuhan Agustus
-
Rieke Diah Pitaloka Minta Polisi Bebaskan Seluruh Tahanan Demo, Desak Presiden Prabowo Turun Tangan
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Aktivis 98 Gagas 'Warga Peduli Warga', Bagikan Ribuan Sembako ke Ojol dan Warga Rentan Jakarta
-
Viral Detik-Detik Truk Gas Meledak: 8 Orang Tewas Terpanggang, Puluhan Kritis
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter