Suara.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan pemusnahan barang bukti narkoba terbesar sepanjang Tahun 2016 ini. Pasalnya sebanyak 445 kilogram sabu turut dimusnahkan dan merupakan hasil kerja selama dua bulan saja. Dan 445 kilogram tersebut disebut turut menyelamatkan dua juta jiwa anak bangsa.
"Untuk tahun ini, ya terbesar, 445 Kg sabu, 190.840 butir ekstasi, 422 Kg ganja kering, dan 323.000 butir Erimin Five, dari 29 tersangka. Jadi cukup besar hanya dua bulan kita berhasil menyelamatkan dua juta jiwa," kata Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (6/12/2016).
Menurut dia hukuam mati yang saat ini diberlakukan oleh Indonesia bagi para gembong-gembong narkoba masih tidak sebanding dengan korban yang berjatuhan akibat barang terlarang dan berbahaya tersebut. Bayangkan kata dia, satu tahun generasi yang meninggal akibat narkoba sebanyak 1.500 orang sedangkan bandar yang dihukum mati hanyalah puluhan saja.
"Artinya di sini kan pelaku pembunuhan itu adalah bandar-bandar itu sendiri, yang notabene mereka masih dalam hukum itu mereka masih bisa mengelak, artinya mereka itu dilindungi dalam Undang-Undang itu sendiri, artinya mereka masih bisa punya kesempatan untuk membela dan lepas dari tuduhan, sedangkan fakta dan nyata bahwa 1500 per tahun generasi kita meninggal," kata Buwas.
Oleh karena itu Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri tersebut senada dengan Intruksi dari Presiden Joko Widodo yang menjadikan BNN sebagai leading sector dalam penanganan masalah narkotika di tanah Indonesia. Sehingga pihaknya pun tidak akan main-main dalam melakukan penindakan, pengejaran, dan juga pemberatasan jaringan-jaringan narkotika tersebut.
Lanjutnya, selain barang-barang yang sudah dimusnahkan kali ini masih ada barang bukti lain yang masih tersimpan rapi. Bila nanti sudah ada keputusan dari kejaksaan untuk melakukan pemusnahan maka akan dilakukan pemusnahan kembali.
"Artinya ini baru yang mendapatkan ketetapan hukum untuk dimusnahkan, makanya baru kita musnahkan, yang masih belum banyak, yang masih kita simpan untuk dari kejaksaan," kata Buwas.
Jelang tahun baru
Waseso menyebutkan bahwa pesanan pasokan narkotika menjelang tahun baru 2017 terus meningkat. Pihaknya pun akan semakin gencar untuk terus melakukan penindakan dan pemberantasan.
Baca Juga: Menkopolhukam Sebut Narkoba Mudah Masuk Indonesia
"Memang mendekati tahun baru, suplai semakin besar, dan ini juga masih ada beberapa yang sedang kita telisik," kata Buwas.
Katanya, tentang jaringan-jaringan yang sedang ditelisiknya belum bisa dijabarkan lebih rinci. Alasannya karena BNN harus melakukannya dengan diam-diam dan lebih banyak melakukan tindakan yang kemudian hasilnya baru akan diinformasikan pada masyarakat luas.
"Saya kira tidak usah, karena kita ini kan silent ya bekerja," katanya.
Oleh karena itu lanjut Buwas pihaknya juga bersinergi dengan badan Intelegen negara (BIN) dan badan Intelegen Polri dalam melakukan penelisikam bandar-bandar narkotika ini. Tujuannya agar tanah Indonesia dapat terbebas dari jaringan-jaringan Internasional peredaran gelap narkotika tersebut.
"Kami bekerja sama dengan BIN dalam penelusuran itu, termasuk badan intelijen dari kepolisian sehingga nanti kalau itu sudah kita petakan, sudah bulat, itu akan kita lakukan penindakan," kata Buwas.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM
 - 
            
              Onad Resmi Direhabilitasi: Bukan Pengedar, Ini Alasan BNNP DKI
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Gerindra? Muzani: Syaratnya Cuma Ini!
 - 
            
              Yusril: Pasal KUHP Lama Tak Lagi Efektif, Judi Online Harus Dihantam dengan TPPU
 - 
            
              Prabowo Setujui Rp5 Triliun untuk KRL Baru: Akhir dari Desak-desakan di Jabodetabek?