Gus Sholeh MZ datang dari Surabaya, Jawa Timur. Hari ini, mengunjungi markas kampanye Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Jalan Lembang, Menteng [suara.com/Bowo Raharjo]
Gus Sholeh MZ datang dari Surabaya, Jawa Timur. Hari ini, mengunjungi markas kampanye Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat.
Di markas kampanye, ustadz bercerita pernah menjadi salah satu tim sukses Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di ketika maju ke pilkada Kabupaten Belitung Timur.
Gus Sholeh ketika itu bahu membahu bersama tim mempromosikan program-program Ahok.
Salah satu program kampanye Ahok di Belitung Timur adalah membangun pesantren.
Sampai akhirnya, Ahok menang telak di pilkada. Tak lama setelah menjabat bupati, Ahok menelepon Gus Sholeh.
"Begitu Ahok menang, alhamdulillah puji Tuhan Gus, kita jadi membikin pesantren di Belitung Timur. Saya menang mutlak di Belitung," ujar Gus menirukan ucapan Ahok kala itu.
Gus Sholeh tak menyangka kalimat pertama yang disampaikan Ahok setelah menang adalah ingin segera merealisasikan janji membangun pesantren.
Tanah seluas sekitar 20 hektar kemudian disiapkan. Pembangunannya berjalan lancar. Setelah pesantren berdiri, pesantren diserahkan kepada masyarakat untuk dikelola.
"Saya tidak kuasai pesantren tersebut. Pesantren itu saya kembalikan ke kiai di Belitung Timur," kata dia.
Perjalanan politik Ahok kemudian sampai di Jakarta. Ahok menjadi gubernur menggantikan Joko Widodo yang terpilih menjadi Presiden RI.
Menjelang pilkada Jakarta periode 2017-2022, ketika Ahok bersiap maju lagi untuk periode kedua, dia dituduh melakukan penistaan agama.
Gus Sholeh heran dengan tuduhan tersebut. Sebab, dia tahu Ahok dan keluarga sangat menghormati agama lain.
"Dan kalau sekiranya saudara saya Ahok menistakan agama itu hanya karena dipolitisir saja. Karena saya tahu bagaimana Mbak Vivi (adik Ahok), begitu hebat membantu baik muslim atau bukan," kata Gus.
Di markas kampanye, ustadz bercerita pernah menjadi salah satu tim sukses Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di ketika maju ke pilkada Kabupaten Belitung Timur.
Gus Sholeh ketika itu bahu membahu bersama tim mempromosikan program-program Ahok.
Salah satu program kampanye Ahok di Belitung Timur adalah membangun pesantren.
Sampai akhirnya, Ahok menang telak di pilkada. Tak lama setelah menjabat bupati, Ahok menelepon Gus Sholeh.
"Begitu Ahok menang, alhamdulillah puji Tuhan Gus, kita jadi membikin pesantren di Belitung Timur. Saya menang mutlak di Belitung," ujar Gus menirukan ucapan Ahok kala itu.
Gus Sholeh tak menyangka kalimat pertama yang disampaikan Ahok setelah menang adalah ingin segera merealisasikan janji membangun pesantren.
Tanah seluas sekitar 20 hektar kemudian disiapkan. Pembangunannya berjalan lancar. Setelah pesantren berdiri, pesantren diserahkan kepada masyarakat untuk dikelola.
"Saya tidak kuasai pesantren tersebut. Pesantren itu saya kembalikan ke kiai di Belitung Timur," kata dia.
Perjalanan politik Ahok kemudian sampai di Jakarta. Ahok menjadi gubernur menggantikan Joko Widodo yang terpilih menjadi Presiden RI.
Menjelang pilkada Jakarta periode 2017-2022, ketika Ahok bersiap maju lagi untuk periode kedua, dia dituduh melakukan penistaan agama.
Gus Sholeh heran dengan tuduhan tersebut. Sebab, dia tahu Ahok dan keluarga sangat menghormati agama lain.
"Dan kalau sekiranya saudara saya Ahok menistakan agama itu hanya karena dipolitisir saja. Karena saya tahu bagaimana Mbak Vivi (adik Ahok), begitu hebat membantu baik muslim atau bukan," kata Gus.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
Dedi Mulyadi Akui Marketnya Makin Luas Gara-Gara Sering Ngonten, Mau Nyapres?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu