Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjalani sidang perdana kasus dugaan penistaan agama di PN Jakarta Utara, Selasa (13/12). (AFP/Pool)
Pengacara Fifi Lety Indra percaya Ahok tidak bermaksud untuk menghina agama Islam lewat pernyataan yang mengutip surat Al Maidah ayat 51 saat berdialog dengan warga di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Fifi merupakan anggota tim pengacara Ahok yang tergabung dalam Tim Advokasi Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut Fifi yang juga adik kandung Ahok, perkara yang dituduhkan kepada Ahok kental dengan nuansa politik. Fifi mengatakan banyak pihak yang tidak suka kalau Ahok kembali menjadi gubernur Jakarta.
"Bayangkan, hanya demi kepentingan politik tertentu semua itu dikorbankan. Logikanya juga nggak masuk akal, Pak Ahok itu orang bodoh atau pintar? Pintar, kan. Nggak mungkin kan (menistakan agama)," ujar Fifi usai mendampingi Ahok menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (13/12/2016).
Menurut Fifi warga Pulau Pramuka tentu langsung marah begitu mendengar Ahok mengutip Al Maidah. Tapi, kenyataannya warga tidak ada yang marah.
Kasus tersebut baru mencuat sekitar sembilan hari kemudian atau setelah potongan pidato Ahok diunggah ke Facebook oleh Buni Yani plus tambahan caption yang kemudian jadi masalah buat Buni Yani sendiri. Buni Yani kini ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik dan penghasutan berbauu SARA lewat media sosial.
"Dia lagi mau maju sebagai calon gubernur DKI, mayoritas hampir 100 persen (muslim). Orang Pulau Seribu itu agamanya muslim. Apa nggak bunuh diri kalau menghina Al Quran? Nggak masuk akal ini," kata dia.
Fifi dapat memahami kenapa Ahok menangis saat membacakan nota keberatan di pengadilan tadi. Ahok menegaskan tidak mungkin berniat menghina Islam, sementara orangtua angkatnya adalah muslim. Menghina Islam berarti sama saja menghina orangtua sendiri.
"Jadi saya sangat bisa mengerti kenapa Pak Ahok terharu tadi, kami pun semua terharu karena kami bisa mengingat ortu kami, kami mengingat bangsa dan negara kami. Kita sudah Bhinneka Tunggal Ika, kita sudah pancasila, sayang kalau dikorbankan," ujar Fifi.
Menurut Fifi yang juga adik kandung Ahok, perkara yang dituduhkan kepada Ahok kental dengan nuansa politik. Fifi mengatakan banyak pihak yang tidak suka kalau Ahok kembali menjadi gubernur Jakarta.
"Bayangkan, hanya demi kepentingan politik tertentu semua itu dikorbankan. Logikanya juga nggak masuk akal, Pak Ahok itu orang bodoh atau pintar? Pintar, kan. Nggak mungkin kan (menistakan agama)," ujar Fifi usai mendampingi Ahok menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Jalan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (13/12/2016).
Menurut Fifi warga Pulau Pramuka tentu langsung marah begitu mendengar Ahok mengutip Al Maidah. Tapi, kenyataannya warga tidak ada yang marah.
Kasus tersebut baru mencuat sekitar sembilan hari kemudian atau setelah potongan pidato Ahok diunggah ke Facebook oleh Buni Yani plus tambahan caption yang kemudian jadi masalah buat Buni Yani sendiri. Buni Yani kini ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan pencemaran nama baik dan penghasutan berbauu SARA lewat media sosial.
"Dia lagi mau maju sebagai calon gubernur DKI, mayoritas hampir 100 persen (muslim). Orang Pulau Seribu itu agamanya muslim. Apa nggak bunuh diri kalau menghina Al Quran? Nggak masuk akal ini," kata dia.
Fifi dapat memahami kenapa Ahok menangis saat membacakan nota keberatan di pengadilan tadi. Ahok menegaskan tidak mungkin berniat menghina Islam, sementara orangtua angkatnya adalah muslim. Menghina Islam berarti sama saja menghina orangtua sendiri.
"Jadi saya sangat bisa mengerti kenapa Pak Ahok terharu tadi, kami pun semua terharu karena kami bisa mengingat ortu kami, kami mengingat bangsa dan negara kami. Kita sudah Bhinneka Tunggal Ika, kita sudah pancasila, sayang kalau dikorbankan," ujar Fifi.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
Terkini
-
Update Orang Hilang Peristiwa Agustus: Satu Telah Ditemukan, Dua Belum Kembali!
-
Sebut Geng Solo Virus di Kabinet, Soenarko : Keluarkan Menteri Diduga Korupsi dan Orang Jokowi
-
Mendesak Reformasi Polri, Peluang Anak Buah Prabowo Naik Pangkat Terbuka? Ini Kata Pengamat!
-
DPRD DKI Ungkap Parkir Ilegal Bisa Rugikan PAD Rp 700 Miliar per Tahun, 50 Operator Diduga Nakal
-
Parung Panjang Memanas! Warga Adang Truk, Dishub Dituding Lakukan Pembiaran
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima