Suara.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung) berharap persidangan perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) jangan diintervensi.
"Harapannya, siapapun jangan ada lagi yang ikut campur," ujar Lulung kepada Suara.com, Selasa (13/12/2016).
Lulung berharap jangan ada perpecahan atas nama suku, agama, ras, dan antar golongan.
"Jadi kebhinekaan kita sudah lahir dari sebelum Indonesia merdeka. Jadi jangan ada sekat lagi yang ini Bhinneka yang ini saingan yang ini bukan atau tandingan. Apalagi sekarang pengacara bikin namanya (Tim Advokasi Bhinneka Tunggal Ika), saya apresiasi saja, tapi jangan terus kemudian diartikan yang lain tidak Bhinneka," kata dia.
Setelah kasus Ahok, Lulung berharap jangan ada lagi kasus penistaan agama.
"Pokoknya nggak ada lagi yang namanya persoalan penistaan karena keragaman kebhinnekaan sudah selesai. Karena kebhinnekaan dan keragaman lahir sebelum Indonesia merdeka. Kalau melakukan penistaan agama sama saja melakukan penistaan terhadap kebhinnekaan dan keragaman dan merusak kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Lulung.
Perkara Ahok, siang tadi, disidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Sidang hari ini agendanya pembacaan dakwaan dan penyampaian eksepsi. Sidang akan dilanjutkan pekan depan dengan agenda tanggapan atas eksepsi.
Lulung meyakini pembelaan yang disampaikan Ahok tidak akan dikabulkan majelis hakim.
"Kan dia minta eksepsi pembelaan supaya tidak didakwa, supaya sidang ini tidak dilanjutkan. Saya berani taruh pasti tidak dikabulkan oleh hakim, itu sidang akan terus berjalan. kalau hakim mengabulkan iris kuping saya, pasti ini sidang terus berlanjut," kata Lulung.
Dalam salah satu bagian eksepsi yang dibacakan, Ahok meminta hakim mempertimbangkan untuk tidak menerima dakwaan jaksa penuntut umum. Dengan demikian, Ahok dapat kembali meneruskan tugas membangun Jakarta.
Ahok mengatakan tidak ada niatan sama sekali untuk menghina agama Islam.
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter