Suara.com - Peneliti senior, Saiful Mujani melihat adanya kesan bahwa sikap anti Kristen dan Cina akhir-akhir ini sedang mengemuka. Katanya, hal ini beriringan dengan hiruk-pikuk politik yang sedang berlangsung di tanah air.
"Kok kesan yang mengemuka sekarang anti Kristen dan anti Cina begitu heboh. Kenapa?" tanya Saiful lewat Tweet-nya dengan akun @saiful_mujani, Minggu (25/12/2016) malam.
Padahal, lanjut pemilik lembaga survey Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) itu, berdasarkan data survey nasional November 2016, intoleransi pada warga Tionghoa dan Kristen relatif lebih kecil dibanding intoleransi terhadap Negara Islam Irak dan Siria (ISIS).
Berdasarkan data yang ditunjukkan, kelompok yang paling tidak disukai oleh masyarakat yaitu ISIS dengan prosentase sebesar 25,5 persen. Kelompok Lesbian, Biseksual, dan Transgender (LGBT) 16,6 persen, Komunis 11,8 persen, Yahudi 5,0 persen.
Sementara itu, di urutan ke lima Kristen 2,3 persen, Front PembeIa Islam (FPI) 1,6 persen, Wahabi 1,1 persen, Cina 0,8 persen, Ahmadiyah 0,7 persen, Syiah 0,6 persen, Budha 0,5 persen, Hindu 0,4 persen, Katolik 0,3 persen, Konghucu 0,2 persen, Islam 0,1 persen dan nama kelompok lainnya 0,4 persen.
"I suspect hiruk pikuk anti Kristen dan anti Cina sekarang ini di antaranya lebih karena mobilisasi politik," ujar Saiful.
Menurut dia, jika kegaduhan intoleransi itu disebabkan karena adanya mobilisasi politik, maka perlu dicari siapa dalang dari semua itu.
"Siapa? Elite, bukan rakyat biasa. Elite yang sedang kontestasi politik dan agen atau resource mobilization organization," tutur Saiful.
"Elite politik dan agen mobilisasi itu nampaknya sumber kegaduhan intoleransi itu. Wallahualam," Saiful menambahkan.
Baca Juga: Lima Tempat Berbahaya yang Layak Dikunjungi Saat Liburan Natal
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Wagub Babel Hellyana Resmi Jadi Tersangka Ijazah Palsu
-
Eksklusif! Jejak Mafia Tambang Emas Cigudeg: Dari Rayuan Hingga Dugaan Setoran ke Oknum Aparat
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Cegah Kematian Gajah Sumatera Akibat EEHV, Kemenhut Gandeng Vantara dari India