Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono. (suara.com/Agung Shandy Lesmana)
Polda Metro Jaya berencana memanggil penanggungjawab aksi laskar Front Pembela Islam dan sejumlah organisasi yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI di Mabes Polri pada Senin (16/1/2017) lalu. Ini menyusul langkah polisi menetapkan lelaki berinisial NF menjadi tersangka kasus bendera Merah Putih yang ditulisi huruf Arab dan gambar pedang.
"Kalau ada arah ke sana ya kita panggil (penanggungjawab aksi). Kalau ada ya kami periksa," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Jumat (20/1/2017).
Alasan polisi berencana memeriksa penanggungjawab aksi karena NF membawa bendera Merah Putih bertuliskan huruf Arab di tengah aksi.
"Dia (NF) saat unjuk rasa FPI di depan Mabes, dia ada di situ. Menggunakan atribut itu," kata dia.
Sampai saat ini, polisi belum dapat menyimpulkan apakah NF merupakan anggota laskar FPI atau bukan.
"Pengunjuk rassa. Pokoknya saat unras (unjuk rasa) dia (NF) di sana," kata Argo.
Saat ini, penyidik masih mendalami keterangan NF sekaligus untuk mengungkap motif aksinya.
"Masih diperiksa," kata dia.
Polisi menangkap NF di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2016) malam. Polisi juga menyita bendera serta satu unit sepeda motor sebagai barang bukti.
"Kalau ada arah ke sana ya kita panggil (penanggungjawab aksi). Kalau ada ya kami periksa," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Jumat (20/1/2017).
Alasan polisi berencana memeriksa penanggungjawab aksi karena NF membawa bendera Merah Putih bertuliskan huruf Arab di tengah aksi.
"Dia (NF) saat unjuk rasa FPI di depan Mabes, dia ada di situ. Menggunakan atribut itu," kata dia.
Sampai saat ini, polisi belum dapat menyimpulkan apakah NF merupakan anggota laskar FPI atau bukan.
"Pengunjuk rassa. Pokoknya saat unras (unjuk rasa) dia (NF) di sana," kata Argo.
Saat ini, penyidik masih mendalami keterangan NF sekaligus untuk mengungkap motif aksinya.
"Masih diperiksa," kata dia.
Polisi menangkap NF di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2016) malam. Polisi juga menyita bendera serta satu unit sepeda motor sebagai barang bukti.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Jadwal Lanjutan Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Rilis, Usai Drama Ini Tahap Berikutnya
-
Sarah Sadiqa: Srikandi Birokrasi di Tengah Kabinet yang Minim Perempuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Suara Live: Evaluasi Kinerja? Prabowo Copot 4 Pejabat, Sinyal Perubahan Besar di Kabinet Merah Putih
-
Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diulang, Ribuan Peserta Marah-marah, Apa Alasannya?
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
Terkini
-
Borok MBG Tercium Dunia! Media Asing Sorot Ribuan Anak Indonesia Tumbang Keracunan
-
Fakta-fakta Oknum Polisi Terlibat Jaringan Narkoba, Pernah Tuduh Kapolres Korupsi
-
115 Rumah di Tangerang Direnovasi, Menteri PKP Ara: Keluarganya Juga Harus Diberdayakan
-
Ketua DPD RI Tegaskan Perjuangan Ekologis Sebagai Martabat Bangsa di Hari Keadilan Ekologis Sedunia
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya
-
Sebulan 3 Kali Kecelakaan, Pramono Bakal Evaluasi Transjakarta
-
Ratusan Siswa Keracunan MBG di Banggai Kepulauan, 34 Masih dalam Perawatan