Sidang lanjutan perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Auditorium Gedung Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (3/1). [CNN/Safir Makki/Pool]
Besok, Selasa (31/1/2017), pengadilan akan kembali menyelenggarakan sidang perkara dugaan penodaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dalam sidang kedelapan yang berlangsung Auditorium Kementerian Pertanian, Jalan R. M. Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan, agendanya masih pemeriksaan saksi yang dihadirkan jaksa penuntut umum.
Untuk persiapan menghadapi persidangan, Ahok mempercepat kampanye di Kepulauan Seribu.
"Sidang besok? Kita pulang cepat saja," ujar Ahok usai kampanye di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Senin (30/1/2017).
Untuk persiapan menghadapi persidangan, Ahok mempercepat kampanye di Kepulauan Seribu.
"Sidang besok? Kita pulang cepat saja," ujar Ahok usai kampanye di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Senin (30/1/2017).
Anggota tim kuasa hukum Ahok, Rian Ernest, mengatakan akan ada lima saksi yang didatangkan jaksa.
Saksi pertama bernama Ibnu Baskoro. Ibnu merupakan saksi pelapor yang sudah tiga kali mangkir. Kemudian, komisioner KPU DKI Jakarta Dahliah Umar, Ketua MUI Ma'ruf Amin, nelayan Pulau Panggang Jaenudin alias Panel bin Adim, dan nelayan bernama Sahbudin alias Deni. Dua nelayan ini merupakan saksi fakta.
Rian menjelaskan Dahliah dijadikan saksi untuk mengonfirmasi apakah kegiatan Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, pada 27 September 2016 atau ketika mengutip surat Al Maidah ayat 51, merupakan kegiatan kampanye atau kegiatan kunjungan kerja.
"Karena korelasi dakwaan jaksa apakah di sana Pak Ahok berkampanye, mungkin karena itu dihadirkan dan dua saksi fakta dari orang pulau seribu, warga sipil. Sama Ma'ruf Amin," kata Rian.
Rian berharap dua saksi fakta dapat memberikan kesaksian yang jujur.
"Lihat saja, kan tadi pas bapak ke Pulau, warga oke-oke saja, besok saksi jelaskan apa adanya yang dialami sebenar-sebenarnya saja," kata Rian.
Komentar
Berita Terkait
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Air Laut Nyaris Sejajar Tanggul Pantai Mutiara, Bisa Bikin Monas Kebanjiran?
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Dedi Mulyadi Berlutut di Depan Kereta Kencana: Antara Pelestarian Budaya dan Tuduhan Penistaan Agama
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa