Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah melakukan pertemuan lembaga swadaya masyarakat Lingkaran Aliansi Cinta Indonesia di ruangan kerjanya, DPR, Selasa (31/1/2017).
LACI merupakan lembaga yang melaporkan Fahri ke Mahkamah Kehormatan Dewan karena cuitan Fahri dianggap merendahkan martabat buruh migran. Cuitan Fahri di akun @fahrihamzah yang dilaporkan berbunyi 'Anak Bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela...' pada 24 Januari 2017 lalu.
Usai pertemuan LACI dan Fahri ini, keduanya tetap sepakat laporan tersebut harus tetap ditindaklanjuti MKD. Dalam pertemuan ini juga dihadiri oleh Anggota Tim Pengawas Tenaga Kerja Indonesia Rieke Diah Pitaloka dan sejumlah elemen TKI lainya.
"Masalah melaporkan ke MKD, Bapak Fahri tidak minta dicabut. Jadi, pihak MKD yang selesaikan pekerjaannya. Tetap kita lanjutkan terserah kepada MKD seperti apa prosedurnya," kata Nur Halimah usai pertemuan.
Di tempat yang sama, Fahri mengatakan dia juga tidak meminta cabutan LACI untuk dicabut. Dia mengatakan, laporan seperti ini adalah hak warga negara untuk mengawasi anggota DPR.
"Saya nggak mau intervensi kewenangan atau hak orang untuk melaporkan. Laporan adalah hak mereka," kata Fahri.
Fahri pun menerangkan, sudah meminta maaf atas cuitannya itu. Dia pun sudah menghapusnya dengan alasan supaya tidak menimbulkan kontroversi.
Untuk diketahui, selain LACI, Fahri juga dilaporkan Koalisi Masyarakat Sipil untuk Perlindungan Buruh Migran Indonesia ke MKD, Jumat (27/1/2017). Perwakilan Koalisi, Direktur Eksekutif Migran Care Anis Hidayah mengatakan cuitan Fahri ini dianggap melecehkan dan merendahkan martabat perempuan yang bekerja sebagai Pekerja Rumah Tangga migran.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO