Setelah meninjau makam Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjanji untuk menjadikannya cagar budaya [suara.com/Bowo Raharjo]
Setelah meninjau makam Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus di RW 3, Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjanji untuk menjadikannya cagar budaya dan destinasi wisata religius.
"Masyarakat sekitar sini setuju ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya. Proses ini akan dipercepat mudah-mudahan bisa segera terbit (aturannya)," ujar Ahok di tempat yang dikenal dengan nama makam Mbah Priok.
Ahok mengatakan kawasan makam saat ini masih masuk area industri. Dia berencana mengubah tata ruang menjadi tempat cagar budaya.
"Kondisi di sini tata ruang industri. Habib Sting susah bayar listriknya, bisnis PAM-nya juga mahal. Jadi ini tunggu 2019 revisi. Dari Pelindo (sudah izinkan) ini bukan kawasan industri lagi. Ini cagar budaya tempat destinasi wisata," kata Ahok.
Ahok meminta ahli waris makam Mbah Priuk, Habib Sting, segera mengurus sertifikat tanah dan membentuk yayasan. Hal ini bertujuan agar pihak manapun tak bisa mengganggu keberadaan makam Mbah Priok.
"Ini kan makam keramat rencananya kita akan bangun masjid bersama Pelindo dan kita akan buat parkiran kuliner, jadi tempat wisata religius di Jakarta," kata Ahok.
"Pelindo akan siapkan dana dan pemda akan menyiapkan bagaimana caranya membangun komplek yang hampir tiga hektar ini. Jadi ini suatu peninggalan luar biasa," Ahok menambahkan.
Direksi PT. Pelindo II Riry Syeried Jetta siap mendukung keputusan yang diambil oleh pemerintah Jakarta.
"Bagi Pelindo kalau sudah ditetapkan, Pelindo akan mendukung dan menyiapkan program Pemprov DKI," kata dia.
Pelindo II, pengurus makam Mbah Priok, Kepala Kantor Wilayah BPN DKI Jakarta M. Najib telah bertemu dan akan saling mendukung langkah Ahok merealisasikan kawasan makam Mbah Priok menjadi tempat wisata religius.
"Kita akan carikan cara soal status tanah. Kita akan mempertahankan ini sesuai arahan gubernur jadi cagar budaya dan akan disesuaikan tata ruangnya sesuai 2019 nanti," kata Najib.
Selama kunjungan tadi, Ahok mengajak Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Catur Laswanto, Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah, dan camat.
"Masyarakat sekitar sini setuju ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya. Proses ini akan dipercepat mudah-mudahan bisa segera terbit (aturannya)," ujar Ahok di tempat yang dikenal dengan nama makam Mbah Priok.
Ahok mengatakan kawasan makam saat ini masih masuk area industri. Dia berencana mengubah tata ruang menjadi tempat cagar budaya.
"Kondisi di sini tata ruang industri. Habib Sting susah bayar listriknya, bisnis PAM-nya juga mahal. Jadi ini tunggu 2019 revisi. Dari Pelindo (sudah izinkan) ini bukan kawasan industri lagi. Ini cagar budaya tempat destinasi wisata," kata Ahok.
Ahok meminta ahli waris makam Mbah Priuk, Habib Sting, segera mengurus sertifikat tanah dan membentuk yayasan. Hal ini bertujuan agar pihak manapun tak bisa mengganggu keberadaan makam Mbah Priok.
"Ini kan makam keramat rencananya kita akan bangun masjid bersama Pelindo dan kita akan buat parkiran kuliner, jadi tempat wisata religius di Jakarta," kata Ahok.
"Pelindo akan siapkan dana dan pemda akan menyiapkan bagaimana caranya membangun komplek yang hampir tiga hektar ini. Jadi ini suatu peninggalan luar biasa," Ahok menambahkan.
Direksi PT. Pelindo II Riry Syeried Jetta siap mendukung keputusan yang diambil oleh pemerintah Jakarta.
"Bagi Pelindo kalau sudah ditetapkan, Pelindo akan mendukung dan menyiapkan program Pemprov DKI," kata dia.
Pelindo II, pengurus makam Mbah Priok, Kepala Kantor Wilayah BPN DKI Jakarta M. Najib telah bertemu dan akan saling mendukung langkah Ahok merealisasikan kawasan makam Mbah Priok menjadi tempat wisata religius.
"Kita akan carikan cara soal status tanah. Kita akan mempertahankan ini sesuai arahan gubernur jadi cagar budaya dan akan disesuaikan tata ruangnya sesuai 2019 nanti," kata Najib.
Selama kunjungan tadi, Ahok mengajak Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Catur Laswanto, Kepala Dinas Perhubungan Andri Yansyah, dan camat.
Komentar
Berita Terkait
-
Ojol Tewas, Ahok Sebut DPR Takut: Kenapa Tidak Berani Terima Orang Demo?
-
Ahok Ikut Komentar Soal Kenaikan Gaji Anggota DPR: Mau Rp1 Miliar Sebulan Oke
-
Ahok Tak Masalah kalau Gaji Anggota DPR Rp1 Miliar Sebulan, Tapi Tantang Transparansi Anggaran
-
CEK FAKTA: Ahok Sebut Jokowi Terseret Korupsi Pertamina Rp 193,7
-
Dari Rival Sengit Jadi Kawan Koalisi? Anies Baswedan Jawab Soal Potensi 'Duet' dengan Ahok
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia
-
KPK Buka-bukaan Asal Duit Rp300 M di Kasus Taspen: Bukan Pinjam Bank, Tapi dari Rekening Penampungan
-
Harapan Driver Ojol Selepas Nasib Mereka Dibahas Prabowo dan Dasco di Istana