Suara.com - Awal 2017 ini Tanah Air dihebohkan dengan kasus sadap-menyadap ponsel. Ya, siapa lagi kalo bukan bekas presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memicu perdebatan soal penyadapan pada awal bulan ini.
Dalam sebuah jumpa pers di Jakarta, pada 1 Februari, SBY mengatakan percakapannya dengan Ketua MUI, KH Ma'ruf Amin disadap dan isi percakapan yang diduga disadap itu dimiliki oleh tim pengacara Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta yang sedang jadi terdakwa dalam kasus penodaan agama.
Tudingan SBY itu berawal ketika tim pengacara Basuki dalam sebuah sidang di pengadilan mengaku punya bukti adanya percakapan via telepon antara SBY dengan Amin. Tak dijelaskan apa rupa bukti itu.
Tetapi sebenarnya SBY enggak perlu menggelar jumpa pers penuh wartawan jika ia pernah membaca ulasan mengenai tanda-tanda ponsel sedang disadap yang disusun oleh JalanTikus berikut ini:
1. Ada Aplikasi yang Tidak Dikenal
Untuk menyadap smartphone, biasanya hacker atau pihak terkait harus memasang aplikasi tambahan di smartphone target. Uniknya, hacker ini biasa menyembunyikan aplikasi tersebut.
Untuk mengakalinya, coba cek di menu Settings - Apps atau Application Manager, lalu cek apakah ada aplikasi asing di smartphone kamu. Jika ternyata ada aplikasi mencurigakan yang tidak pernah kamu instal sebelumnya, bisa jadi itu adalah malware atau aplikasi mata-mata yang mencuri datamu.
2. Baterai Mudah Habis dan Panas
Untuk mengirim data-datamu, aplikasi mata-mata yang diinstal oleh hacker harus berjalan terus di background. Dampaknya smartphone kamu pasti jadi gampang panas dan baterainya jadi boros.
Coba cek pemakaian bateraimu. Jika ada program aneh yang terus berjalan, bisa jadi memang smartphone kamu disadap orang.
3. Kuota Boros
Selain baterai boros karena ada aplikasi asing berjalan di background, smartphone yang disadap juga biasanya boros kuota. Hal ini karena aplikasi asing tersebut terus mengirimkan data ke luar tanpa sepengetahuan kamu.
4. Smartphone Lemot
Sering ngerasa smartphone kamu lemot saat menjalankan aplikasi atau game? Jika saat menjalankan aplikasi ringan saja smartphone kamu sering kerasa lemot, bisa jadi ada malware yang bekerja untuk mengirimkan data ke orang lain.
Kebayang kan saat kamu chatting, ternyata di saat yang sama aplikasi mata-mata yang terinstal juga ikut bekerja. Jadinya ya berat.
5. Sering Muncul Iklan Pop Up
Beberapa aplikasi untuk menyadap smartphone ada yang tidak bisa berjalan otomatis. Ada yang menggunakan iklan pop-up sebagai trigger untuk mengaktifkannya. Jadi, ketika iklan tersebut di-klik, maka aplikasi mata-mata tersebut akan aktif.
6. Lokasi Mendadak Aktif
Salah satu tujuan orang menyadap smartphone adalah untuk mengetahui lokasi. Karena itu, jika tiba-tiba pengaturan lokasi smartphone kamu aktif (saat biasanya dimatikan), bisa jadi ada aplikasi yang memaksa lokasi aktif. Atau mungkin kamu sedang disadap.
7. WiFi Sering Aktif Sendiri
Saat berada di tempat umum dan tiba-tiba koneksi WiFi kamu aktif, kamu harus waspada. Siapa tahu kamu kena sadap. Kenapa harus WiFi? Soalnya lewat koneksi WiFi di tempat umum, hacker bisa dengan mudah menginfeksi dan melakukan transfer data ke targetnya.
Artikel Menarik Lainnya:
8 Aplikasi Android Terlarang yang Tidak Ada di Google Play Store 
Bahaya! 6 Kebiasaan di Internet Ini Bisa Bikin Kamu Kena Hack Loh
Fungsi Tombol Keyboard F1 Sampai F12 yang Wajib Kamu Ketahui!
| Published by Jalantikus.com | 
Berita Terkait
- 
            
              Tito Karnavian Dituding Sadap Anas Urbaningrum di Kongres Demokrat 2010 Demi Muluskan Karier
 - 
            
              Penyadapan Hanya Diatur Dalam Proses Penyelidikan, Bagaimana Nasib OTT KPK?
 - 
            
              Mau WhatsApp Aman dari Penyadapan? Lakukan Ini di Ponsel!
 - 
            
              Penyadapan Tak Diatur dalam RUU KUHAP, Dibahas dalam UU Khusus
 - 
            
              KPK Sadap WA Porno Pejabat, Siapa Saja yang Ketahuan?
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Makin Beringas! Debt Collector Rampas Mobil Sopir Taksol usai Antar Jemaah Umrah ke Bandara Soetta
 - 
            
              Dari Logo Jokowi ke Gerindra: 5 Fakta Manuver Politik 'Tingkat Dewa' Ketum Projo Budi Arie
 - 
            
              Said Abdullah PDIP Anggap Projo Merapat ke Prabowo Strategi Politik Biasa, Ada 'Boncengan' Gibran?
 - 
            
              7 Fakta Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Harta Cuma Rp4,8 Miliar
 - 
            
              Menerka Siasat Budi Arie: Projo 'Buang' Muka Jokowi, Merapat ke Prabowo Demi Nikmat Kekuasaan?
 - 
            
              Ancaman Banjir di Depan Mata, Begini Kesiapan Pemprov DKI Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Februari 2026
 - 
            
              Budi Arie Pilih Merapat ke Gerindra, Refly Harun: Tak Ada Lawan dan Kawan Abadi, Hanya Kepentingan!
 - 
            
              Tinjau Tanggul Baswedan yang Ambruk, Pramono Janji Buatkan Baru Dengan Tinggi 40 Meter
 - 
            
              Tiba di Stasiun Manggarai, Prabowo Jajal KRL Baru dari China dan Tinjau Kereta Khusus Petani
 - 
            
              Heboh Projo Gabung ke Gerindra, Hensa Curiga Settingan Jokowi Langgengkan 2 Periode Prabowo-Gibran