Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) beberapa kali menyebut nama Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dalam acara 'Kongres Ekonomi Muslim 2017' yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI). Jusuf Kalla menyebut nama Sandi ketika berpidato dalam acara penutupan kongres tersebut, di Hotel Syahid, Jakarta, Senin (24/4/2017).
Awalnya dia bercerita tentang perekonomian seseorang atau bangsa bisa maju karena kerja keras dan kerja baik. Selain itu, sambungnya, semua masalah perekonomian bisa diselesaikan dengan cara kerja keras dan bukan lewat keluhan dan hanya bicara saja.
Hal itu pula, kata JK, yang diterapkan oleh Sandiaga Uno. Sandiaga, kata Jusuf, bekerja keras dan optimis dalam Pilkada Jakarta 2017. Hasilnya, berdasarkan hasil hitung cepat, nama Sandiaga bersama pasangannya Anies Baswedan, mengungguli Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat.
"Dunia usaha, pengusaha itu harus optimis, kaya Sandi ini. (tepuk tangan). Dia berbulan-bulan masuk dari lorong ke lorong, untuk menang. Alhamdulillah hasilnya ada (menang Pilkada Jakarta 2017)," kata JK dalam pidatonya.
"Dan, sekarang dia (Sandiaga) ada kemajuan, sekarang pakai kopiah, dulu jarang. Jadi kopiah itu penting," tambah Jusuf Kalla diiringi tepuk tangan peserta.
JK kemudian bercerita tentang ketimpangan ekonomi yang ada di Asia. Dia menyebut, saat ini ada 3 kota besar yang memiliki ketimpangan ekonomi, salah satunya Jakarta. Politikus Golkar ini kemudian meminta Sandiaga menuntaskan masalah ini ketika dia dilantik menjadi Wakil Gubernur pada Oktober 2017.
"Tinggal di Jakarta dan Manila dan Kalkuta. Yang kaya betul ada, yang miskin betul ada. Nah, tugasmu Sandi," kata JK.
Di penghujung pidatonya, JK meminta seluruh anak muda untuk bangkit dan fokus mengembangkan diri menjadi pengusaha. Dia pun menyayangkan banyaknya anak muda yang memilih jalur politik ketimbang menjadi pengusaha. Termasuk keponakannya, Erwin Aksa, yang terjun kepada politik praktis bersama Partai Golkar.
"Sebenarnya saya selalu larang anak-anak muda untuk cepat masuk politik, tapi karena Sandi sudah mau, ya sudah lah. Sama Erwin, berkali-kali (saya bilang) 'tidak. Kau tidak boleh mausk politik'. Jaga usaha, Bosowa supaya terjadi. Anak saya tidak boleh. Saya hampir 60 tahun baru masuk politik. Tapi ya jalanya agak mulus sedikit," kata JK.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum
-
Wacana Tarif Transjakarta Naik, DPRD Sebut Warga Jakarta Sudah Mampu Bayar Lebih dari Rp 3.500
-
Ritual Persembahan Berujung Petaka, 9 Umat Tewas Terinjak-injak di Kuil India
-
Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
-
Pengamat: Jaksa Hanya Melaksanakan Penetapan Hakim di Kasus Nenny Karawang
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia
-
Kolaborasi Riset Sawit dan UMKM, Perkuat Inovasi Perkebunan Indonesia
-
Kahiyang Ayu Ajak Anak PAUD Amalkan Ikrar Anak Indonesia Hebat 2025
-
Sri Susuhunan Pakubuwono XIII: Profil, Silsilah, dan Karier Politik
-
Drama Mundur Keponakan Prabowo: MKD Tolak, Pengamat Sebut Tak Relevan