Suara.com - Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Surabaya memperbolehkan pulang lima orang peserta pesta kaum homoseksual bertajuk "Gay Party", setelah proses penyelidikan menyatakan mereka tidak terbukti bersalah.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga, mengatakan dari 14 peserta pesta gay yang diamankan, lima di antaranya hanya berperan sebagai penonton.
Polisi menggerebek pesta gay yang berlangsung di dua ruang kamar Hotel Oval Surabaya pada Minggu (30/4) dini hari.
"Saat itu, kita amankan 14 orang peserta pesta. Dari proses penyelidikan, delapan di antaranya kita tingkatkan statusnya sebagai tersangka. Sedangkan lima orang lainnya selama ini hanya berstatus sebagai saksi karena bersikukuh cuma berperan sebagai penonton," katanya.
Kelimanya telah dipulangkan setelah sempat menjalani pemeriksaan kesehatan bersama delapan peserta yang telah ditetapkan tersangka di Dinas Kesehatan Pemerintah Kota (Dinkes Pemkot) Surabaya pada Senin (1/5).
Menurut Shinto, dari hasil tes kesehatan yang digelar Polrestabes Surabaya bekerja sama dengan Dinkes Pemkot Surabaya, lima orang dinyatakan positif terjangkit penyakit "Human Immunodeficiency Virus" (HIV).
"Dari lima orang yang terjangkit HIV ini salah satunya adalah peserta pesta yang dinyatakan tidak bersalah dan telah kita pulangkan itu," ujarnya.
Terhadap lima peserta pesta gay yang telah dipulangkan, menurut Shinto, telah menyatakan kesediaannya untuk kooperatif seandainya ke depan dibutuhkan keterangannya untuk kepentingan pengembangan penyidikan.
Kelima peserta pesta gay yang telah dipulangkan masing-masig berinisial AN (24), pengangguran asal Magelang, TH (27), dokter PTT asal Yogyakarta yang bertugas di Madiun, AI (21), mahasiswa kesehatan asal Sidoarjo yang kuliah di kampus swasta di Surabaya, AS (22), mahasiswa asal Sampang yang kuliah di kampus negeri di Surabaya, dan AP (29), pedagang batik asal Yogyakarta.
Baca Juga: Pesta Seks Kaum Homo di Surabaya Terkuak, 14 Pria Ditangkap
Sementara itu, Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni menambahkan, sebenarnya yang tidak terbukti bersalah dan semestinya boleh pulang dalam kasus pesta gay ini adalah enam orang.
"Satu lagi yaitu berinisial F, seorang mahasiswa S2 di kampus swasta Surabaya asal Nusa Tenggara Timur yang indekos di Perumahan YKP Pandugo Surabaya, mestinya juga tidak bersalah karena juga berperan sebagai penonton," ucapnya.
Namun polisi tetap menahan F karena saat penggerebekan pesta gay di Hotel Oval, pemuda berusia 25 tahun itu membawa senjata tajam.
"Jadi F kita tetapkan tersangka bukan dalam kasus pesta gay, melainkan atas kepemilikan senjata tajam," terangnya. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa
-
DPR Desak BRIN Ubah Pendekatan Penanganan Bencana: Fokus Riset, Mitigasi, dan Pendidikan
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Hujan Deras Lumpuhkan Tiga Koridor Transjakarta, Rute Dialihkan karena Pohon Tumbang
-
Eksekusi Brutal Dua Matel di Kalibata: Bagaimana Semua Jejak Lenyap?
-
Pengamat: Usulan Kapolri Dipilih Langsung Presiden Masuk Akal, DPR Justru Ganggu Check and Balances
-
3 Santriwati Hanyut Sungai Lusi Ditemukan Meninggal, Total Korban Jiwa Menjadi Lima
-
Pilkada Kembali ke DPRD: Solusi Hemat Anggaran atau Kemunduran Demokrasi?
-
Muncul Perkap Anggota Polri Bisa Jabat di 17 Kementerian/Lembaga, Ini Respons Komisi III DPR