Suara.com - Polisi belum dapat menyimpulkan kasus yang menimpa rumah Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPR Jazuli Juwaini di Jalan Musyawarah, nomor 10, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, para Rabu (4/5/2017) malam.
"Jadi begini. Itu kan kami belum mengetahui pasti, apakah itu tembakan ataukah itu lemparan batu, atau lemparan ketapel. Yang terpenting bahwa ada kejadian kemarin dilaporkan hari Rabu, 3 Mei 2017 jam 20.00 WIB," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (4/5/2017).
Polisi sudah melakukan olah tempat kejadian pekara dan sekarang mendalami peristiwa. Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri dilibatkan untuk menganalisis kasus.
"Itu ya, nanti Inafis yang menentukan. Nanti saksi ahli yang menemukan. Baru nanti ada kesimpulan dari saksi ahli, itu tembakan atau tembakan jenis apa. Apa lemparan," ujar Argo.
Hasil olah tempat kejadian perkara belum menemukan proyektil peluru di sekitar kamar anak Jazuli. Penyidik hanya menemukan pecahan kaca.
"Ya, kami belum bisa pastikan itu teror atau bukan. Anggota masih bekerja ya. Itu akan kami ketahui kalau kami mengetahui semuanya. Kami kan baru mengumpulkan alat bukti. Kan baru semalam," kata Argo.
Pagi tadi, Jazuli yang mengatakan rumahnya ditembak orang tak dikenal.
“Rumah saya ditembak dari arah samping, selatan. Tembakannya mengenai jendela kamar anak kedua saya. Ada lubang dan pecahan kaca. Alhamdulillah, saat diteror, kamar itu kosong, anak saya tak ada di dalamnya,” kata Jazuli melalui pesan singkat.
Jazuli meminta kader PKS maupun semua pihak tenang dan mempercayakan kasus ini kepada polisi.
Baca Juga: Rumah Ketua Fraksi PKS Diteror, Polisi: Belum Tentu Ditembak
”Tidak perlu terprovokasi, karena justru itu yang diharapkan pelakunya. Ada yang memancing di air keruh,” ujarnya.
Berita Terkait
-
PKS Sentil Pejabat di Maulid Nabi: Gaya Hidup Mewah Bikin Rakyat Hilang Kepercayaan
-
Tunjangan Rp70 Miliar Anggota DPRD DKI: PKS Cuci Tangan, Salahkan Pusat?
-
Wacana Ragunan Buka Malam Hari, PKS Bilang Begini
-
Komisi VIII Gelar Raker Malam Ini, Pemerintah akan Serahkan DIM RUU PIHU, Demi Kejar Tayang?
-
Asosiasi Perusahaan Haji dan Umrah Tak Mau Masyarakat Pergi Umrah Mandiri, Apa Sebabnya?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
MBG Kembali Racuni Ratusan Anak, Prof Zubairi Djoerban: Alarm Keras Bagi Pemerintah untuk Evaluasi!
-
Menkeu Purbaya Curhat Pendapatannya Turun Jadi Menteri, Ternyata Segini Gajinya Dulu
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total