Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dipindahkan untuk menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mata Jakarta, Selasa (11/4). [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Penyidik Polda Metro Jaya telah selesai memeriksa Mico Panji Tirtayasa. Mico dipastikan bukan orang yang menyiramkan air keras ke mata penyidik KPK Novel Baswedan. Polisi juga memastikan lelaki ini bukan yang mendanai aksi penyerangan tersebut.
"Dia orang melarat, dia orang miskin, nggak punya apa-apa," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Jumat (19/5/2017).
Argo mengatakan Mico selama ini tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Dia orang melarat, dia orang miskin, nggak punya apa-apa," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, Jumat (19/5/2017).
Argo mengatakan Mico selama ini tidak memiliki pekerjaan tetap.
"Dia kan nggak kerja. Dia nggak punya pekerjaan dia cuma serabutan biasa," kata dia
Polisi telah memeriksa alibi Mico yang mengatakan tidak berada di Jakarta ketika Novel diserang pada Selasa (11/4/2017).
"Dia (Mico) ada di Bandung. Sudah dibuktikan dengan CDR (Call Data Record), kesaksian di lingkungannya, dia nggak pernah ke Jakarta," kata dia
Mico diamankan penyidik setelah mendapatkan video yang viral di Youtube. Argo mengatakan Mico merupakan keponakan tahanan KPK, Muchtar Effendy.
"Di Youtube itu dia ngomong kalau dia itu saat pemeriksaan kasus Akil Mochtar, Muchtar Effendy, dia kan saksi. Dia mengatakan, merasa diarahkan oleh Novel," kata dia.
Mico, kata Argo, menyesali perbuatannya memberikan keterangan palsu yang mengakibatkan Muchtar Effendy dijebloskan ke penjara.
"Dengan adanya kesaksian di BAP, akhirnya pamannya dipenjara, keluarganya pecah, berantakan. Akhirnya karena dia merasa berdosa terus ngomong di Youtube itu," kata Argo.
Ketika itu polisi menangkap Mico karena dianggap punya potensi terkait dengan kasus Novel. Sekarang, karena tak terbukti, polisi memulangkan Mico.
"Sudah kami pulangkan ya sudah di situ," katanya.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Novel Baswedan 'Senggol' Prabowo: Kembalikan Pegawai KPK Korban Firli, Ini Penegakan Hukum
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Latar Belakang Kasus Penyiraman Novel Baswedan
-
Kecewa ke Prabowo, Novel Baswedan Sebut Amnesti Hasto Tak Adil: Bagaimana dengan Pelaku Lain?
-
Novel Baswedan Blak-blakan Kritik Amnesti-Abolisi Prabowo: Tak Sesuai Pidato Sikat Habis Koruptor!
-
Eks Pimpinan KPK Ungkap Alasan Novel Baswedan Disiram Air Keras!
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI
-
Suara.com Raih Top Media of The Year 2025 di Seedbacklink Summit
-
147 Ribu Aparat dan Banser Amankan Misa Malam Natal 2025
-
Pratikno di Gereja Katedral Jakarta: Suka Cita Natal Tak akan Berpaling dari Duka Sumatra
-
Kunjungi Gereja-Gereja di Malam Natal, Pramono Anung: Saya Gubernur Semua Agama
-
Pesan Menko Polkam di Malam Natal Katedral: Mari Doakan Korban Bencana Sumatra
-
Syahdu Misa Natal Katedral Jakarta: 10 Ribu Umat Padati Gereja, Panjatkan Doa untuk Sumatra
-
Melanggar Aturan Kehutanan, Perusahaan Tambang Ini Harus Bayar Denda Rp1,2 Triliun
-
Waspadai Ucapan Natal Palsu, BNI Imbau Nasabah Tidak Sembarangan Klik Tautan
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?