Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. [Majalah Sastra/Suara.com]
Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia, Raja Juli Antoni, mendukung sikap keluarga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mencabut berkas upaya banding atas vonis dua tahun hukuman penjara Ahok.
"Pak Ahok dan keluarga mempunyai pertimbangan khusus tentang ketidakadilan yang dialami Pak Ahok. Saya dukung sikap, dan pilihan keluarga itu," ujar Raja Juli kepada Suara.com, Selasa (23/5/2017).
Meski berkas banding di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, Senin (22/5/2017), telah dicabut keluarga, Raja Juli tidak sependapat apabila ada orang yang beranggapan Ahok telah mengakui kesalahannya saat mengutip Surat Al Maidah ayat 51 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.
"Saya kira bukan 'pengakuan dosa', tapi realitas sistem hukum kita yang belum menentu. Belum bisa dijadikan sandaran para pencari keadilan," kata Raja Juli.
Juru bicara Ahok saat di Pilkada Jakarta 2017 itu menganggap kasus Ahok murni persoalan politik.
"Tapi semua yang berpikir rasional tahu bahwa kasus ini kasus politik, bukan kasus hukum," imbuh dia.
Sekadar diketahui, Ahok divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Selasa (9/5/2017). Gubernur Jakarta nonaktif itu dianggap bersalah dalam kasus penodaan agama.
Dalam persidangan, Ahok sempat menyatakan bakal banding. Kini, Ahok mendekam dalam tahanan Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat
Keluarga Ahok dan Tim Advokasi Bhinneka Tunggal Ika akan blak-blakan mengenai langkah pencabutan memori banding di restoran Gado-Gado Boplo, Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2017), pukul 10.00 WIB.
Narasumber dalam acara tersebut, yaitu keluarga Ahok yang terdiri dari Veronica Tan, Fify Letty Indra, dan beberapa pengacara Ahok.
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Blak-Blakan, Prabowo Tolak Keponakan Ikut Proyek Kemhan: Cari Usaha Lain!
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe