Suara.com - Penyidik KPK, Novel Baswedan, tengah menghadapi kasus penggelapan yang melibatkan anggota parlemen terkemuka di Indonesia, pada 11 April 2017. Dia merasa optimis saat pulang dari salat Subuh di masjid Jakarta Utara, dapat menguak kasus tersebut.
Sementara itu, sehari sebelumnya, Ketua DPR Setya Novanto, secara resmi dilarang meninggalkan Indonesia selama enam bulan setelah dikaitkan dengan kasus yang sedang diselidiki Novel.
Itu menjadi lead TIME saat mewawancarai Novel untuk artikel berjudul "'I Don’t Want to Be Sad': Indonesia's Top Graft Buster Talks to TIME From His Hospital Bed"di Rumah Sakit Singapura, 10 Juni lalu.
"Ada begitu banyak korupsi yang harus dihadapi," buka Novel (39) kepada TIME.
Tapi saat dia berjalan pulang dari masjid, seseorang muncul di belakangnya dan melemparkan sebuah botol air keras ke wajahnya.
"Itu terjadi begitu cepat," katanya.
Selama dua detik pertama, Novel berharap itu air. Lalu, dia merasakan wajah, lubang hidungnya dan matanya terbakar. "Rasanya seperti kulit saya terbakar," katanya.
Dan tiba-tiba, dia merasakan sensasi yang tidak asing lagi. Dia pun berpikir, seseorang menyerang saya. Novel berlari kembali ke masjid, meminta bantuan. Sesama jamaah membasuh wajahnya selama lima menit dari sebuah baskom tempat menyucikan diri sebelum salat.
"Matanya masih dalam penyembuhan, dan kacamata pelindung ditempelkan di wajahnya. Dia duduk bersandar di tempat tidurnya, matanya terbuka tapi penglihatan kabur, merenungkan siapa yang telah melakukan ini padanya," tulis TIME.
Baca Juga: Hari ke-60 Pascapenyerangan, Begini Kondisi Novel Baswedan
Novel mengaku bahwa kejadian tersebut merupakan keenam kalinya dia diserang karena pekerjaannya. Sebelumnya, sebuah mobil berbelok ke arahnya saat dia mengendarai motor menuju rumah, pada 2011. Saat itu, dia berpikir itu hanya sebuah kecelakan sampai hal yang sama terjadi seminggu kemudian.
Saat diwawancarai TIME di ruangan Rumah Sakit di Singapura itu, Novel mengungkapkan keinginannya untuk kembali bekerja.
Dalam wawancara dengan TIME Novel ditemani ibunya (62) yang digambarkan TIME duduk di tempat tidur di samping Novel sambil menggosok lengannya.
Kepada TIME dia mengaku prihatin dengan kondisi anaknya, walaupun Novel tidak terlalu memperhatikan dirinya sendiri.
"Ya, jalannya benar, menghadapi korupsi itu benar. (Tapi) Bila hal seperti ini terjadi, apa yang harus dilakukan? Dia punya anak, apa jadinya masa depan mereka?," kata ibu Novel.
"Ketika terjadi seperti ini saya takut. Dia pulang larut malam, kadang tiga hari dalam suatu waktu dia tidak pulang," sambung dia.
Dalam wawancara tersebut, Novel mengatakan bahwa kasus penggelapan yang tengah dia tangani kemungkinan akhirnya melibatkan puluhan anggota parlemen. Dia juga memikirkan siapa yang bertanggung jawab atas serangan terhadapnya, bahwa keadilan harus ditegakkan.
Novel yakin, Presiden Jokowi telah memerintahkan polisi memprioritaskan kasus yang menimpanya. Namun, dia tidak tahu apakah presiden telah mengevaluasi penyelidikan selama dua bulan dan masih belum menemukan tersangka.
"Jika ada seseorang yang bekerja di pemerintahan yang memerangi korupsi yang diserang berkali-kali dan tidak ada satupun kasus yang diselesaikan, ini adalah masalah bagi negara," ujar Novel.
"Setelah saya, siapa yang akan berikutnya?" tandasnya. (TIME)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor