Sejumlah anggota Dit Narkoba Polda Metro Jaya memeriksa paket-paket sabu yang gagal diselundupkan di Dermaga eks Hotel Mandalika, Anyer, Serang, Banten, Kamis (13/7). [antara]
Kapolri Jenderal Tito Karnavian membeberkan jalur laut yang dilintasi kapal Wanderlust. Kapal inilah yang mengangkut sabu asal Guangzhou seberat satu ton ke perairan Indonesia sebelum diturunkan di Serang, Banten.
"Mereka menggunakan jalur laut, menggunakan kapal pesiar dari Taiwan (dari) laut Cina Selatan, ke Johor, masuk Selat Malaka mengambil barang di perairan Myanmar," kata Tito di Polda Metro Jaya, Kamis (20/7/2017).
Wanderlust melintasi pantai barat Sumatera, lalu masuk ke Pantai Anyer sesudah melewati Selat Sunda.
Kapal tersebut berhenti di tengah pantai. Sabu kemudian dipindahkan ke perahu karet yang kemudian membawanya dermaga dan disimpan di kawasan Hotel Mandalika, Anyer.
"Setelah itu menyusuri pantai barat sehingga masuk Selat Sunda, Anyer. Di situ setelah dropping dilaksanakan, kemudian kapal ini bergerak lagi ke laut Jawa, selat Kalimata dan kemudian ke lewat Batam," kata dia.
Setelah menurunkan barang, kapal pergi. Setelah kasus sabu terungkap, keberadaan kapal pun terlacak sedang menepi di perairan Tanjung Berakit, Pulau Bintan, Kepulauan Riau, pada Sabtu (15/7/2017).
Penangkapan kapal tersebut dilakukan setelah polisi bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
"Kemudian kami melakukan kerjasama dengan Bea Cukai, dengan ibu menteri keuangan dan Alhamdulillah kapal-kapal pengejar dari Bea Cukai bersama Pol Air, Polri berhasil mengejar dan menangkap kapalnya," kata dia.
Tito juga menambahkan saat ini pihaknya masih memeriksa seluruh bagian kapal tersebut untuk menemukan barang bukti tambahan terkait penyeludupan sabu-sabu yang dikendalikan bandar besar di Tiongkok.
"Sekarang kapalnya sudah di Batam dan sekarang juga masih ada barang narkoba lain jenis lain di dalam kapal itu yang mungkin diselipkan, oleh karena itu sekarang hari ini lagi naik dok dan setelah itu nanti akan diperiksa secara detail," kata dia.
"Mereka menggunakan jalur laut, menggunakan kapal pesiar dari Taiwan (dari) laut Cina Selatan, ke Johor, masuk Selat Malaka mengambil barang di perairan Myanmar," kata Tito di Polda Metro Jaya, Kamis (20/7/2017).
Wanderlust melintasi pantai barat Sumatera, lalu masuk ke Pantai Anyer sesudah melewati Selat Sunda.
Kapal tersebut berhenti di tengah pantai. Sabu kemudian dipindahkan ke perahu karet yang kemudian membawanya dermaga dan disimpan di kawasan Hotel Mandalika, Anyer.
"Setelah itu menyusuri pantai barat sehingga masuk Selat Sunda, Anyer. Di situ setelah dropping dilaksanakan, kemudian kapal ini bergerak lagi ke laut Jawa, selat Kalimata dan kemudian ke lewat Batam," kata dia.
Setelah menurunkan barang, kapal pergi. Setelah kasus sabu terungkap, keberadaan kapal pun terlacak sedang menepi di perairan Tanjung Berakit, Pulau Bintan, Kepulauan Riau, pada Sabtu (15/7/2017).
Penangkapan kapal tersebut dilakukan setelah polisi bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
"Kemudian kami melakukan kerjasama dengan Bea Cukai, dengan ibu menteri keuangan dan Alhamdulillah kapal-kapal pengejar dari Bea Cukai bersama Pol Air, Polri berhasil mengejar dan menangkap kapalnya," kata dia.
Tito juga menambahkan saat ini pihaknya masih memeriksa seluruh bagian kapal tersebut untuk menemukan barang bukti tambahan terkait penyeludupan sabu-sabu yang dikendalikan bandar besar di Tiongkok.
"Sekarang kapalnya sudah di Batam dan sekarang juga masih ada barang narkoba lain jenis lain di dalam kapal itu yang mungkin diselipkan, oleh karena itu sekarang hari ini lagi naik dok dan setelah itu nanti akan diperiksa secara detail," kata dia.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
BNN Umumkan Hasil Operasi Bersama, Amankan 1.259 Tersangka dan Berbagai Barang Bukti Narkotika
-
Pemprov DKI Bakal Ganti Nama Kampung Ambon dan Bahari, Stigma Negatif Sarang Narkoba Bisa Hilang?
-
Pengacara Kasus Narkoba Raffi Ahmad Beberkan Janji Honor, Belum Dibayar?
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Penampakan Ammar Zoni Usai 3 Minggu Ditahan di Nusakambangan, Kepala Plontos dan Wajah Lebih Segar
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
Terkini
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Belajar Rakit Bom dari Internet, Kerap Akses Konten Kekerasan di Situs Gelap
-
Atasi Keluhan Pengemudi Ugal-ugalan, Gubernur Pramono Setujui Pelatihan 1.000 Sopir Baru Mikrotrans
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Lanjutkan Operasi Modifikasi Cuaca di Langit Banten
-
Bikin Warga Resah! Polisi Ungkap Pemicu Bentrokan Ormas dan Matel di Cengkareng
-
Genjot Investasi, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment
-
Ini Jawaban Istana soal Rencana Ubah Rp1.000 jadi Rp1 dalam Waktu Dekat
-
Eks Direktur Bongkar Rahasia Terminal BBM Merak: Kenapa Harus Sewa Padahal Bisa Hemat Biaya Impor?
-
Viral! Detik-Detik Bentrok Ormas BPPKB Banten vs Debt Collector di Cengkareng, Bawa Bambu dan Batu
-
Ajukan PK Kasus Korupsi Asabri, Eks Dirut Adam Damiri Merasa Putusan Hakim Tidak Adil
-
Polisi Ringkus Penembak Pengacara di Tanah Abang, Pistol Didapat dari Timor Leste