Suara.com - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Prambudi mencatat sektor barat Malaka di perairan Indonesia masih rawan penyeludupan narkoba. Di sana banyak jalur ilegal atau pelabuhan tikus yang berada di pesisir pantai Sumatera.
"Pelabuhan tikus itu kami identifikasi di Pantai Timur Sumatera. Pantai Timur Sumatera inilah yang kemudian kami anggap resikonya relatif lebih tinggi. Paling rawan sektor barat Malaka," kata Heru di Polda Metro Jaya, Kamis (20/7/2017).
Selain itu, Heru menyampaikan sektor timur yang berada di dekat perairan Filipina juga masih menjadi jalur laut yang rawan penyeludupan.
"Sektor timur di bawah Filipina. Nah itu yang antara Selat Karimata sampai sebelah timur Belitung," kata dia.
Untuk melakukan pengawasan di perairan dari aksi penyelundupan menggunakan kapal laut, pihaknya membangun dua pangkalan di sektor barat dan sektor timur.
"Itulah kenapa pangkalan Bea Cukai ada dua, satu di Tanjung Balai Karimun di sektor barat, satu lagi di sektor timur. Sekali lagi kita lakukan sinergi dengan aparat penegak hukum di laut lainnya," katanya.
Ada sebanyak 189 kapal yang disiagakan untuk melakukan pengawasan di laut. Operasi pengawasan yang menggunakan ratusan kapal tersebut dilakukan di sektor barat dan sektor timur.
"Jadi kami gelar operasi dua sekarang. Yang di sektor barat itu gelar operasi Sriwijaya namanya. Untuk operasi timur kamu gelar sandi Wallace," katanya.
Dia juga menambahkan, pengawasan di perairan Indonesia juga turut dibantu oleh pihak terkait yakni Badan Keamanan Laut RI, TNI AL dan Kepolisian Perairan.
Baca Juga: Kasus Narkoba, T.O.P "BigBang" Diganjar 10 Bulan Bui
"Jangan lupa kami juga punya dukungan kapal Bakamla, TNI AL, Kapal Pol Air. Jadi cukup enggaknya tergantung berapa kuatnya sinergi dan sekarang sinergi luar biasa," kata dia.
Berita Terkait
-
Tujuh Artis Akhirnya Direhab, Pretty Asmara Bakal Dihukum Berat
-
Laut yang Dilintasi Wanderlust Pengangkut Satu Ton Sabu Terungkap
-
Kisah Lacak Kapal Isi Satu Ton Sabu, Jokowi Sampai Turun Tangan
-
Kapolri Minta BB Sabu Satu Ton Diawasi Agar Tak Disalahgunakan
-
Bantahan Soal Pretty Asmara Jadi Bandar, Nama Alvin Muncul Lagi
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
KontraS Temukan Dugaan Penghilangan Paksa pada Aksi Unjuk Rasa 25-31 Agustus!
-
Profil Wakapolri Dedi Prasetyo, Jenderal Profesor Bakal Gantikan Listyo Sigit jadi Kapolri?
-
Sampaikan Simpati Doha Diserang, Ini Poin-poin Pertemuan Prabowo dan Emir Qatar
-
Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen