Suara.com - Kepolisian Metro Bekasi telah menyimpulkan jika status Muhammad Al Zahra alias Zoya sebagai pelaku pencurian sebuah amplifier milik Musala Al Hidayah. Hal itu diperkuat dengan keterangan 15 warga yang diperiksa sebagai saksi.
"Penyidik sudah menyusun kesimpulan bahwa saudara MA terduga keras melakukan aksi pencurian tersebut," kata Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Asep Adisaputra di Polda Metro Jaya, Rabu (9/8/2017).
Namun, Asep mengaku dari data kepolisian, selama ini Zoya tak memiliki catatan sebagai pelaku kriminal.
"Menurut catatan (kriminal) tidak ada," kata Asep.
Dia juga menjelaskan keseharian Zoya di rumahnya merupakan teknisi untuk memperbaiki amplifier.
"Tapi bahwa benar saudara MA (Joya) berprofesi sebagai montir atau servis amplifier. Dia juga menjual ampli yang dia beli, kalau rusak dia perbaiki dan dia jual lagi," katanya.
Sejauh ini, polisi belum mendalami motif dalam kasus dugaan pencurian amplifier musala karena Zoya telah meninggal dunia.
"Saya kira kan beliau sudah meninggal, kita tidak bisa tanya tentunya ya. Kalau keluarga tidak berpikir ke sana (bakal mencuri)," kata dia.
Dari hasil pemeriksaan keluarga, kata Asep, Zoya saat masih hidup tak pernah mengeluh kondisi ekonomi.
Baca Juga: Cerita Ganjil Penggali Kuburan Zoya, Kondisi Jenazah Aneh
"Tidak pernah (mengeluh). Keluarga baik itu, keluarga harmonis ya," kata dia.
Meski polisi belum mendapatkan motif dalam kasus dugaan pencurian ini, setidaknya polisi sudah bisa menyimpulkan kuat dugaan Zoya sebagai pelakunya. Hal itu, kata Asep setelah polisi mendapatkan keterangan Rojali, marbot musala yang mengetahui ciri-ciri amplifier yang diduga telah dicuri Zoya.
"Ampli itu dicasingnya ada kotoran burung. Kenapa ada di musala? Karena musalanya nggak sempurna di atapnya. Yang mutlak Rojali juga bawa kuitansi pembelian dengan kode produksi yang sama dengan ampli itu," kata Asep.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?
-
Bukan Kursi Menteri! Terungkap Ini Posisi Mentereng yang Disiapkan Prabowo untuk Mahfud MD