Suara.com - Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie mengecam tindakan sekelompok warga yang aksi main hakim sendiri terhadap Muhammad Al Zahra alias Zoya (30) yang dituduh mencuri.
Zoya yang istrinya, Siti Zubaidah (25), tengah mengandung enam bulan, dibakar hidup-hidup setelah dituduh mencuri satu unit amplifier di musala Al Hidayah, Desa Hurip Jaya, Kecamatan Babelan, Bekasi, Selasa (1/8/2017) lalu.
"Kami mengecam siapa saja yang main hakim sendiri, termasuk kasus di Bekasi. Aksi main hakim sendiri (membunuh orang yang belum tentu bersalah) itu tindakan tidak beradab," kata Jimly kepada wartawan di kantor pusat ICMI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/8/2017).
Oleh karena itu, ia mengimbau kepada semua masyarakat jika ada kasus agar jangan menghakimi sendiri, namun serahkan kepada aparat yang berwajib untuk memproses.
"Maka masyarakat jangan main hakim sendiri, biarlah aparat yang menanganinya," ujar dia.
Dia sangat menyesalkan tindakan sekelompok warga yang membakar Zoya secara hidup-hidup, padahal tuduhan pencurian terhadap dia tak terbukti. Menurut dia, aksi main hakim sendiri seperti kasus di Bekasi tersebut fenomena baru salah satu faktornya adalah efek media sosial.
"Itu mengerikan sekali," tutur dia.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menuturkan fenomena aksi main hakim sendiri oleh warga ini merupakan efek dari media sosial yang banyak konten-konten negatif dan ujaran kebencian. Salah satu pemicunya adalah perang opini di media sosial pada Pilpres 2014 lalu yang memecah belah masyarakat menjadi dua kubu yang bertentangan, diperparah lagi dengan Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.
"Kasus ini fenomena baru lima tahun terakhir. Padahal bangsa Indonesia adalah bangsa yang penuh toleran. Jadi yang memicu masalah ini adalah di medsos. Ini pada Pilpres 2014, bangsa kita jadi terbelah dua, ditambah lagi Pilkada DKI Jakarta. Jadi yang bertarung itu bukan mereka," ungkap dia.
Baca Juga: Dibakar Hidup-hidup, Polisi Putuskan Zoya Terduga Maling
Dia menambahkan, di media sosial lima tahun terakhir isinya banyak ujaran kebencian, saling memaki bahkan memaki agama. Maka dari itu ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terengaruh dan terprovokasi oleh informasi dan konten-konten di media sosial.
"Maka kita jangan bersikap karena berita medsos, kadang-kadang berita itu tiga tahun lalu. Medsos ini menambah panas keadaan. Maka para tokoh, terutama tokoh politik agar berbicara yang baik-baik, atau kalau tidak diam saja," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting