Suara.com - Sejumlah satwa di Taman Hutan Kota Bekasi, Jawa Barat, hilang dari sangkarnya akibat kurangnya perawatan serta 'tangan jahil' dari oknum masyarakat yang melakukan pencurian.
"Kami memang sempat melakukan pengadaan ratusan burung sebagai pelengkap ekosistem hutan kota sejak 2016, namun kita juga tidak tahu apa yang mempengaruhi burung-burung ini tidak betah di sana," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi di Bekasi, Kamis.
Pantauan Antara di Taman Hutan Kota Jalan Veteran, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi selatan, melaporkan sejumlah unggas jenis burung dara dan burung kalkun hilang dari sangkarnya di sisi timur gerbang masuk hutan kota.
Keberadaan sangkar setinggi empat meter nampak kosong dan tidak terawat karena sebagian konstruksi besinya sudah terserang korosi.
Sebanyak dua ekor burung kalkun yang biasa berkeliaran bebas di dalam area Taman Hutan Kota sudah tidak nampak di lokasi pada Kamis sore.
Bahkan puluhan burung dara yang biasa bersarang di lokasi yang telah ditentukan pengelola, sudah tidak lagi nampak, hanya dua hingga tiga ekor saja yang masih keluar masuk sangkar.
Kolam berukuran 4x6 meter di tengah hutan kota yang selama ini menampung puluhan ekor ikan koi juga nampak kering dan tidak terawat.
Menurut Luthfi, pihaknya telah menempatkan petugas Unit Pelaksana Teknis Dinas LH yang selama ini bertanggung jawab merawat serta menjaga keberlangsungan Taman Hutan Kota.
"Namun mereka tidak secara spesifik merawat satwa, mereka bertugas mengawasi dan merawat tumbuhan serta kondusivitas hutan," katanya.
Hilangnya satwa di hutan Kota Bekasi juga dikeluhkan sejumlah masyarakat yang rutin berkunjung ke lokasi itu untuk berwisata murah.
"Biasanya anak saya suka ngasih makan burung di lokasi ini dengan roti. Tapi sudah tiga bulan terakhir jumlah burungnya terus berkurang," kata Shanum (37) warga Bekasi Timur.
Dirinya mengaku kerap menyaksikan sejumlah pemuda yang sengaja mencuri burung dara Hutan Kota dengan memancingnya menggunakan betina.
"Biasanya si betina dilambaikan ke arah jantan yang terbang, setelah hinggap di tangan di masukan kandang dan dibawa pergi," katanya.
Salah satu pelajar SMK swasta di Kota Bekasi Ralenti (18) juga mengeluhkan seputar sarana bermain anak yang kondisinya kurang terawat.
"Ayunannya terbalik, sudah sebulan belum dikembalikan posisinya seperti semula. Besinya juga sudah karatan," katanya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka