Suara.com - Wacana pembentukan detasemen khusus tindak pidana korupsi menjadi pembahasan dalam rapat kerja Komisi III DPR dan Jaksa Agung M. Prasetyo, Senin (11/9/2017).
Menurut informasi yang diterima Prasetyo, densus akan dibentuk dengan menggabungkan tiga lembaga penegak hukum yang menangani kasus korupsi. Tetapi, Prasetyo tidak sepakat dengan ide tersebut karena justru mengurangi independensi masing-masing lembaga.
"Jangan digabung tiga lembaga ini. Kami khawatir dengan adanya ini akan terjadi tumpang tindih kooptasi dan terdegradasinya satu sama lain institusi penegak hukum yang ada," kata Prasetyo.
"Itu kami katakan ketika Polri undang Jaksa Agung Muda untuk melakukan rapat bersama membahas masalah Densus Tipikor ini," Prasetyo menambahkan
Wakil Ketua Komisi III DPR Desmon J. Mahesa yang memimpin rapat kemudian angkat suara. Desmon mempertanyakan darimana wacana pengabungan tiga lembaga tersebut.
"Darimana ada kabar tiga lembaga ini mau digabung? Inisiatif siapa ya? Kita baru dengar hari ini?" Desmon bertanya kepada Prasetyo.
Prasetyo kemudian menjelaskan.
"Jadi Polri sempat pernah menyampaikan secara formal kepada kami untuk membentuk Densus Tipikor dengan kantor yang sama dan di situ ada unsur Polri dan Kejaksaan," katanya.
Menurut Prasetyo ide pembentukan densus tipikor harus dipikirkan matang-matang. Sebab, kata dia, jika mengacu Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana, pemberkasan kasus diserahkan kepada penuntutan yang dilakukan oleh kejaksaan.
"Jadi tidak perlu khawatir berkasnya nanti bolak-balik. Memang pemberantasan hukum korupsi sekarang makin pelik. Terutama dengan adanya putusan MK bahwa pidana korupsi itu delik formil bukan lagi materil. Harus ada dulu kerugian negaranya," kata dia.
Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo mencoba meluruskan diskusi. Menurut dia ada salah persepsi dengan wacana pembentukan densus tipikor. Politikus Partai Golkar menekankan bahwa Komisi III menginginkan adanya pemisahan antara penyelidikan, penyidikan dan penuntutan.
"Kami ingin justru ada pemisahan. Jadi yang melidik sidik, nggak boleh menuntut. Harus dipisah. Tapi memang harus diatur agar mekanismenya tidak main-main. Maka ini ada missunderstanding soal Densus Tipikor. Karena kami justru ingin ada pemisahan. Kalau tidak ada pemisahan ya berjalan seperti sekarang ini," kata Bambang.
Berita Terkait
-
Kursi Wakil Jaksa Agung Kosong, Jampidsus Febrie Adriansyah Bakal Jadi Pengisi?
-
Muncul Wacana Mahfud MD Jadi Jaksa Agung: Budi Arie dan Silfester Mendadak Pingsan
-
Tak Ada Lagi Kompromi: Jaksa Agung Minta Silfester Matutina Segera Dieksekusi
-
Jaksa Agung Turun Tangan! Perintahkan Kejari Jaksel Buru-Tangkap Silfester Matutina
-
Borok Penegak Hukum Dibongkar Mahfud MD: Kapolri dan Jaksa Agung Ogah Satu Ruangan!
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
BNNK Tangerang Bakal Sasar Seluruh ASN Tes Urine Secara Acak, Ada Apa?
-
RUU Perlindungan dan Kesejahteraan Hewan Masuk Prolegnas 2026, DMFI: Momentum Sejarah!
-
DPR Kasih Warning Keras: Usut Tuntas Oknum TNI yang Aniaya Staf Zaskia Mecca
-
Prakiraan Cuaca BMKG 27 September 2025: Jakarta Hujan Sore, Bandung Adem Berawan
-
Terseret Drama Hoaks Ratna Sarumpaet, Tangis Nanik Deyang soal Kasus MBG Dicurigai Publik: Akting?
-
Sindir PSI Gagal Lolos Parlemen, Nasdem: Kami Senang 'Eks Kader Kami Dipakai'
-
Korban Kriminalisasi PT Position Minta Prabowo Bebaskan Mereka: Bapak Jadi Presiden karena Kami!
-
KPK Ungkap Mayoritas Biro Perjalanan Haji Bermasalah Berada di Pulau Jawa
-
Iming-imingi Ojol Uang Rp500 Ribu jika jadi Mata-mata Polisi, Polda Metro: Tantangan Makin Berat
-
Agus Suparmono Dapat Dukungan Eks Ketum Romi dan Wagub Jateng Jelang Muktamar X PPP