"Ngajuinnya kurang lebih tahun 2014 lalu. Tapi pas kemarin tanggal 2 September di telepon dari Dinas Perumahan. Mereka bilang pengajuan rumah susunnya di ACC (diterima). Selanjutnya saya disuruh memperbarui data dan kirim berkas lagi dan baru dikabarn pengundiannya sekarang," kata Ian.
Lelaki yang bekerja sebagai driver ojek online ini tidak masalah dapat unit di Rusunawa Komarudin. Ia hanya membutuhkan tempat tinggal yang nyaman.
"Saya dulu tinggal di Sunter, tempat orangtua. Kalau saya hidup sama orang tua mulu nggak enak kan malu," kata dia.
Sebelum menghadiri acara pengundian rusun hari ini, Ian beserta istri dan anaknya sudah melihat kondisi rusunawa Komarudin lebih dulu.
"Kalau lihat bangunannya bagus, sudah rapih, beda sama dulu yang saya lihat," kata Ian.
Ian belum tahu berapa uang sewa yang akan dikeluarkan setiap bulan. Tetapi dia dan keluarganya mengatakan tidak keberatan apabila harus membayar Rp500 ribu perbulan.
"Sebenarnya itu ringan daripada kontrak sendiri," kata Ian yang akan menempati tower A nomor 508.
Cerita Warga Tunggu Dua Tahun untuk Dapat Unit Rusunawa di Jakarta
Lintje Lodia (62), satu dari 50 warga Jakarta yang mendapat unit Rumah Susun Sederhana Sewa (rusunawa) untuk masyarakat tidak terprogram atau masyarakat umum. Lintje mengatakan, sudah mendaftar program ini sejak 2014 lalu, namun namanya baru dinyatakan masuk awal bulan September 2017.
Baca Juga: Undian, 50 Warga Jakarta Dapat Fasilitas Rusunawa
"Tadinya saya ngambil di rusun Tipar Cakung, tapi tahu-tahu saya dipindahin ke rusun Pulogebang, nah sekarang mau diundi (kunci)," ujar Lintje saat menghadiri acara pengundian Rusunawa di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/9/2017).
Perempuan yang sudah tinggal puluhan tahun di Jalan Ganggeng Raya, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, ini mengaku sudah capai mengontrak pindah-pindah.
"Saya daftar isi formulir dari tahun 2014. Tapi baru tembus sekarang ini sedangkan tenam saya baru daftar bulan Mei kemarin, bulan Juli kemarin sudah dapat," kata Lintje.
Dia mengaku, setelah mendaftar tidak melakukan konfirmasi secara rutin kepada Dimas Perumahan. Sedangkan rekan Lintje selalu menayakan kesedian unit pada pemerintah.
"Setelah teman saya ke sana (dinas perumahan) langsung saya ke balai Kota lapor, dan orang balai kota tindaknajutin ke orang Dinas Perumahan," ungkapnya.
Lansia empat anak itu belum mengecek langsung unit Rusunawa Pulogebang yang akan menjadi tempat tinggalnya. Namun, dia sudah tahu akan tinggal di rusin type 36 dengan dua kamar, satu teras, ruang tamu, dan kamar mandi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting