Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen menyambangi Badan Reserse Kriminal Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (19/9/2017). Kedatangan Kivlan untuk melaporkan Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur atas tudingan sebagai dalang atau operator penyerang di kantor YLBHI Jakarta.
"Yang menyatakan, memfitnah saya mencemarkan nama baik saya adalah sebagai dalang atau operator di dalam penyerangan LBH Jakarta. Karena itu saya melaporkan," ujar Kivlan di Bareskrim.
Kivlan membantah adanya tudingan tersebut. Menurutnya pada saat kejadian aksi demo dan penyerangan kantor LBHI Jakarta, dirinya tak berada di lokasi kejadian.
"Saya tidak ada ikut didalam sebagai operator atau sebagai dalam. Dan saya tidak hadir dalam acara itu, baik pada waktu hari Sabtu atau Minggu. Malah hari minggu saya ada di Bogor. Kalau saya dituduh nbahwa yang kejadian hari minggu ada penyerangan ada kerusuhan di depan LBH saya tak berada disana dan tak merancang menyerang," kata dia.
Pasalnya, Kivlan mengklaim Isnur menyebar fitnahan kepada dirinya. Isnur sebelumnya menyebutkan terdapat media daring yang menyebut Kivlan terlibat dalam rapat persiapan pengepungan kantor YLBHI.
"Berdasarkan saya dituduh berdasar berita berita di Publiknews. Jadi saya tak hadir dan tak memimpin rapat," kata dia.
Saat melaporkan ke Bareskrim, Kivlan membawa barang bukti diantaranya pernyataan Isnur di media yang menuding dirinya aktor dibalik penyerangan di Kantor LBHI Jakarta dan ada bukti lambang Marxisme dan Karl Max yang ia dapat terkait acara Seminar Pengungkapan Kebenaran Sejarah 1965/1966 di LBH Jakarta pada Sabtu-Minggu (16/17).
"Ada yang barbuk Public news. Kemudian ucapan M Isnur di depan media, didepan Komnas Perempuan. Yang nuduh saya dalang aksi. Sudah diucapkan dia. Bukti satu lagi ada kiriman di FB dan WA saya bahwa mereka ada rapat dan makai lambang kacamata seperti Marxisme," kata dia.
Tak lama memasuki Gedung Bareskrim, Kivlan tampak terburu-buru keluar. Kivlan menuturkan dirinya masih kekurangan alat bukti untuk melaporkan Isnur lantaran belum melengkapi berkas-berkas yang dibutuhkan.
Baca Juga: Pengepungan Rusuh Kantor YLBHI, Polisi Tetapkan 7 Tersangka
"Kita lengkapi hari ini juga, sedang melengkapi surat-suratnya hari ini. Hari ini juga kita kan masukkan. Yang kurang laporan LP nya sama bukti-buktinya," kata Kivlan.
Sementara itu Kuasa Hukum Kivlan Zen, Mohammad Yuntri mengatakan kliennya masih harus melengkapi barang bukti lainnya seperti video dan lainnya.
"Tadi kan laporan pendahuluan, bahwa kami punya kepentingan, nama kami ini dicemarkan padahal tidak demikian. Dengan demikian kami mendahului, melengkapi syarat baru kami laporakan secara resmi. Laporan sudah, tapi perlu ada bukti yang perlu dilengkapi," kata Yuntri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Raja Abdullah II Anugerahkan Prabowo Tanda Kehormatan Bejeweled Grand Cordon Al-Nahda, Ini Maknanya
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap