Salah satu penumpang angkot itu menelepon nomor darurat layanan ambulans milik Pemerintah Kota Bandar Lampung untuk meminta bantuan.
”Mereka iba, karena melihat Kak Sari terus menangis sembari memeluk almarhumah Berlin di dalam angkot itu. Akhirnya, ada yang menelepon ambulans Pak Herman HN (Wali Kota Bandar Lampung) yang gratis,” ungkapnya.
Tak sampai 15 menit, ambulans milik pemkot itu sampai di daerah Bundaran Hajimena—tempat pemberhentian terakhir angkot jurusan Tanjung Karang-Rajabasa.
”Saya menyusul ke Hajimena dan ikut dalam ambulans itu. Ya Allah, tak ada rasa kemanusiaan lagi RS itu. Alhamdulillah, warga dan sopir angkot itu mau menolong meminta bantuan ambulans pemkot. Kalau tidak, saya tak tahu lagi, kasihan keponakan saya yang sudah almarhum harus naik bus umum,” tuturnya.
Jefri Irwansyah (28), sopir ambulans Pemkot Bandar Lampung, mengakui dirinya menangis sesampainya di Bundaran Hajimena.
”Ketika saya datang, saya tak tega melihat ibunya menangis sesenggukan di dalam angkot itu. Wajah bapaknya juga sedih,” tuturnya.
Jefri lantas meminta Ardian, Sari, Aang, dan mendiang Berlin turun dari angkot dan masuk ke dalam ambulans.
”Saya bilang ke mereka, ’sudah, ambulans ini gratis, tak usah juga mikirin uang bensin, saya yang beli nanti’. Kami serombongan baru sampai di kampung pada malam hari,” terangnya.
Baca Juga: Adegan Pembunuhan Pasutri di Benhil akan Diperagakan Pekan Depan
Rombongan itu akhirnya sampai di desa malam, sekitar pukul 20.00 WIB. Malam itu juga, keluarga besar memutuskan untuk langsung memakamkan Berlin.
”Dia sudah banyak merasakan susah di dunia, sampai ketika meninggal pun disusahkan oleh RS. Kami langsung kuburkan supaya dia tenang, Insya Allah,” harap Aang, mewakili keluarga.
Kali Pertama Periksa
Aang mengatakan, Berlin meninggal lantaran ada pembengkakan kelenjar di ubun-ubunnya. Kelainan itu sudah ada sejak Berlin dilahirkan setahun silam.
Berlin lantas dibawa ke Rumah Sakit Daerah Ryacudu, Lampura, untuk mendapat pengobatan. Oleh RS itu, Berlin dirujuk ke RSUDAM.
”Tanggal 31 Agustus lalu, Berlin sudah dioperasi untuk mengobati benjolan di ubun-ubunnya. Nah, Senin pekan ini (18/9) dia dibawa ke RSUDAM untuk check-up (pemeriksaan pascaoperasi) tanggal 18 September,” jelas Aang.
Namun, ketika di ruang ICU, Berlin yang kondisinya lemah justru sesak nafas dan akhirnya meninggal dunia keesokan harinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?