Suara.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia mengundang manajemen twitter untuk menegur sistem yang dimiliki twitter menyusul kasus video Gay Kids.
"Kami mengundang manajemen Twitter dan mendapat penjelasan terkait kasus tersebut dan dapat klarifikasi rule of conduct Twiter yang selama ini ada dan sekaligus komitmen untuk melakukan perbaikan sistem," ujar Ketua KPAI Susanto dalam jumpa pers di Kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2017).
Menurutnya Twitter masih ada titik lemah terkait sistem yang perlu diperbaiki dalam hal perlindungan anak.
Maka dari itu, Susanto meminta manajemen Twitter untuk menyesuaikan norma peraturan perundang-undangan tentang perlindungan anak.
"Karena ada sejumlah misalnya titik lemah terkait sistem yang ada meskipun katakan Twitter punya sistem proteksi internal. Tapi dalam kajian KPAI masih membutuhkan inovasi perbaikan dari sisi sistem perlindingan anak. Indonesia punya norma, Indonesia punya regulasi terkait pornografi dan regulasi tentang perlindungan anak," ucap dia.
Susanto berharap code of conduct yang menjadi basis manajemen Twitter, tidak hanya berbasis regulasi internasional tapi menyesuaikan regulasi yang dimilki Indonesia sesuai norma yang ada di Indonesia.
"Oleh karena itu KPAI mengharapkan agar proteksi perlindungan anak itu menyesuaikan dengan regulasi yang ada di Indonesia. Contoh konten pornografi sudah diatur melalui UU, maka tentu tidak boleh menyebarkan Twitter, karena manajemen tidak boleh membiarkan publik menshare dari grup ke grup atau twit ke twit. KPAI mengharapkan kedepan inovasi manajemen yang dilakuka memiliki perspektif perlindungan anak," kata Susanto.
Lebih lanjut, Susanto menambahkan konten-konten pornografi, bullying seharusnya dapat diproteksi agar tidak mudah diakses oleh publik.
"Konten-konten pornografi , bullying, pornografi disuspend itu tidak berbasis laporan, harusnya sistem secara otomatis bisa memproteksi agar publik tidak bisa akses, agar anak tidak bisa diakses, tanpa harus dilaporkan oleh publik. Tentu ini tantangan tidak mudah tapi sebagai bagian tanggung jawab korporasi, harusnya Twitter melakukan inovasi sistem itu," kata Susanto.
Baca Juga: Tiga Pengelola Grup Video Gay Kids Dulu Korban Pencabulan
Pihaknya pun akan melayangkan surat kepada manajemen Twitter untuk melakukan perbaikan.
"Segera mungkin, kami akan melayangkan surat ke manajemen Twitter terkait harapan KPAI untuk segera inovasi sistem yang ada, agar anak Indonesia terproteksi dengan baik," ucapnya.
Di kesempatan yang sama Komisioner KPAI Bidang Pornografi dan Cyber Crime Margaret Aliyatul Maimunah menyampaikan KPAI menyesalkan penyebaran video Gay Kids.
Pihaknya telah mendapatkan informasi bahwa video tersebut telah disuspend pihak manajemen Twitter, seketika pihak manajemen Twitter mendapatkan laporan.
"Selama ini, proteksi anak dari berbagai konten negatif termasuk pornografi, kekerasan dan kejahatan seksual di Twitter telah mendapatkan atensi dan mekanisme khusus. Namun, dalam pelaksanaanya masih berbasis laporan dan diharapkan mengikuti Code of Conduct yang telah ditetapkan oleh Twitter dengan sistem yang demikian," kata Margaret.
KPAI kata Margaret juga merekomendasikan manajemen Twitter melakukan inovasi dan perbaikan sistem yang dengan norma Perlindungan Anak senat dan tidak menunggu laporan
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
Terkini
-
91 Orang Kembali Dievakuasi dari Zona Merah Kontaminasi Cesium-137 Cikande
-
Pelaku Curanmor Nyamar Jadi Ojol, Diciduk Polisi Pas Lagi Asyik Bercumbu Sama Kekasih
-
Pastikan Transparansi Pemilu di Myanmar, Prabowo Dorong ASEAN Ambil Langkah Berani Ini
-
Harga Serba Naik, Tarif Transjakarta Ikut Naik? Ini Alasan Pemprov DKI!
-
BPJS Watch Soroti Pansel Dewas: Tanpa Aturan Jelas, Jabatan DJSN Banyak yang Incar!
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas