Suara.com - Suasana khas keintiman di kamar indekos bernomor 309, Laguna Residence, Jakarta Barat, bertukar dengan kegaduhan sesaat. Setelahnya, kamar itu senyap. Hawa kemesraan berubah mencekam yang mencabar ke penghuni petak lainnya: Murtiyaningsih, seorang PSK, ditemukan tak bernyawa di kamar tersebut.
Penghuni indekos di Laguna residence, Jalan Sosial, Wiajay Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, itu dihebohkan oleh penemuan mayat Murtiyaningsih, Kamis (21/9/2017).
Selang sehari, Jumat (22/9), aparat Polres Metro Jakarta Barat berhasil menangkap pelaku pembunuhan sadis tersebut, yakni Agus, yang tak lain adalah penyewa jasa kencan Murtiyaningsih.
"Saya kenal dengan dia (Murtiyaningsih) lewat aplikasi Wechat. Waktu itu, dia menulis 'status' di Wechat sedang 'Open BO', cari teman kecan berbayar," tutur Agus di Mapolres Metro Jakbar.
Setelah tawar menawar harga pas, Agus lantas tancap gas ke indekos Murti. Namun, persoalan mencuat setelah kencan mereka di kamar itu selesai. Murti protes, karena Agus tak memenuhi kesepakatan harga awal.
Keduanya bersepakat berkencan dengan tarif Rp500 ribu. Tapi, setelah selesai, Agus hanya memberikan Murti uang Rp150 ribu.
Murti sontak terpicu amarah. Ia mengancam berteriak dan ingin memanggil preman pelindungnya untuk memberikan Agus pelajaran mengenai arti kesetiaan pada kesepakatan tarif.
"Karena saya panik, saya memukulnya memakai asbak. Lalu dia saya cekik hingga meninggal. Saya panik, dia ingin memanggil preman dan mau memukuli saya karena bayarannya kurang Rp350 ribu," terang Agus.
Setelah Murtiyaningsih tak berdaya, Agus meninggalkan kamar yang terletak di lantai tiga. Tidak lama kemudian dia kembali untuk memastikan korban meninggal atau belum.
Baca Juga: Barcelona Ingin Gaet 'Playmaker' Muda Jerman Goretzka
Agus juga mengambil barang berharga milik Murtiyaningsih, seperti iPhone 7, Xiaomi 3, dan mata uang asing.
"Saat penangkapan, tersangka melakukan perlawanan sehingga kami mengambil tindakan tegas berupa penembakan di kaki," kata Kepala Polres Metro Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Adex Yudiswan.
Bagaimana awal polisi menyimpulkan Agus sebagai tersangka pembunuh sang PSK malang itu? Adex mengatakan polisi mengantongi bukti kuat.
"Pada asbak yang dipakai untuk alat membunuh korban, terdapat sidik jari dan cocok dengan tersangka. Di baju tersangka juga ada darah. Selain itu, ada juga saksi yang melihat tersangka di TKP sebelum kejadian," terangnya.
Selain itu, pada tubuh Agus juga didapatkan luka bekas perlawanan Murti, di antaranya luka cakaran dan gigitan.
"Dia tidak lagi bisa mengelak, karena di kuku korban ada daging pelaku," tukas Adex.
Berita Terkait
-
Dini yang Dibunuh Pengojek Online Ternyata Bukan SPG Kosmetik
-
Jenis Harta Murtiyaningsih yang Dibawa Kabur Teman Kencan Sadis
-
Pembunuhan di Kamar 309, Masih Ada Daging Pelaku di Tangan Korban
-
Ini Dia Pembunuh Teman Kencan di Kamar 309, Jalan Pincang-pincang
-
Tahlilan di Depan Pintu Nomor 309, Tempat Pembunuhan Murti
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional