Suara.com - Bagi manusia yang telah beranjak dewasa, memiliki ketertarikan terhadap lawan jenis tentunya sudah menjadi naluri alamiah. Kodrat tersebut tidak mungkin bisa dibendung.
Tapi siapa sangka, fitrah tersebut rupanya tidak berlaku dalam kamus hidup Kepala Pelatih Tunggal Putra Pelatnas PBSI, Hendry Saputra. Setidaknya, sampai jangka waktu tertentu saja.
Dalam aturan tidak tertulis, Hendry melarang anak didiknya berpacaran sebelum sukses. Setidaknya sebelum mereka berhasil menggenggam predikat juara dunia.
Saat ini, ada kurang lebih tiga atlet tunggal putra pelatnas yang jadi anak didik Hendry. Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Ihsan Maulana Mustofa.
Aturan 'pelik' ini, dijelaskan Hendry, diterapkan demi membantu anak asuhnya mewujudkan mimpi jadi atlet sukses yang mengharumkan nama keluarga, bangsa dan negara.
"Balik lagi ke mereka. Mereka kan punya ambisi. Salah satu syarat dari saya untuk memenuhi ambisi itu buat saya adalah nggak boleh pacaran dulu. Kalau kayak Susy (Susanti) dan Alan (Budikusuma), mereka sudah juara, dan sudah jadi pemain yang matang," ujar Hendry, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (27/9/2017).
"Saya bilang (ke mereka), kamu masih muda dan belum matang, saya tahu itu. Itu pun kalau kamu mau ikut aturan saya. Kalau tidak mau, ya saya anggap kamu tidak berkomitmen. Kalau sudah juara dunia, saya izinkan, karena apa? Pasti sudah matang."
Foto: Pebulutangkis tunggal putra pelatnas PBSI, Anthony Sinisuka Ginting, yang masih berusia 20 tahun. [Humas PBSI]
Baca Juga: Pelatih 'Bongkar' Rahasia Kemenangan Anthony Juarai Korea Open
"Saya juga bilang, jangan takut sama saya soal pacaran, harus komitmen sama diri sendiri, saya ini cuma membantu. Kalau waktu saya masuk (jadi pelatih di pelatnas) si atletnya sudah punya pacar ya saya nggak bisa larang, tetapi kalau ada yang tanya ke saya, saya tidak mau mereka pacaran dulu," jelas Hendry.
Hendry menambahkan, dia tidak khawatir dengan stigma kolot dari orang-orang yang menilai aturannya. Baginya, itu dilakukan semata-mata murni demi kesuksesan sang atlet.
Menurutnya, konsentrasi atlet akan terganggu jika membagi fokus dalam karier dengan berpacaran.
"Saya kerja tidak setengah-setengah, saya dibayar di PBSI sampai tujuan mereka semua tercapai," tutur Hendry.
"Menurut saya pasti mengganggu konsentrasi. Kalau buat atletnya sih ya enjoy. Itu soal trust ke saya."
Tag
Berita Terkait
-
Panggulnya Kerap Kambuh, Jonatan Christie Berharap Tahun 2026 Bebas Cedera
-
Kurang Sabar Jadi Petaka, Jonatan Christie Ditekuk Kunlavut di BWF World Tour Finals 2025
-
Alwi Farhan Ungkap Kunci Keberhasilan Raih Dua Medali Emas di SEA Games 2025
-
SEA Games 2025: Bulu Tangkis Indonesia Sabet Gelar Maksimal di Tunggal Putra
-
Alwi Farhan dan Ubaidillah, Masa Depan Sektor Tunggal Putra Indonesia
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat