Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Susi Pudjiastuti, kembali mendapatkan penghargaan di tingkat global. Kali ini ia masuk daftar 100 perempuan inspirasional versi BBC, perusahaan penyiaran publik Inggris Raya.
Rilis BBC yang dikutip di Jakarta, Kamis (28/9/2017), menyebutkan BBC telah membuat daftar perempuan inspirasional yang terpilih untuk dimasukkan ke dalam daftar "The BBC 100 Women" 2017.
Daftar para perempuan tersebut diambil dari berbagai lapisan kehidupan modern. Mulai dari keinsinyuran, industri kreatif, olah raga, hingga bisnis, yang mewakili kayanya bakat para perempuan di dunia.
Salah satu dari perempuan terinspirasional tersebut adalah Susi Pudjiastuti. Dalam rilis yang diterima Antara itu disebutkan, "Susi Pudjiastuti (52). A successful entrepreneur, Susi is also Indonesia’s Minister of Maritime Affairs and Fisheries".
"The BBC 100 Women" digelar kali pertama pada 2013 sebagai rangkaian acara tahunan, yang berfokus kepada perempuan pemberi inspirasi.
Daftar tersebut didukung oleh pemberitaan, artikel, investigasi, dan wawancara yang menyoroti karya dan pekerjaan para perempuan inspirasional tersebut.
Perempuan lainnya yang termasuk dalam daftar "The BBC 100 Women" itu antara lain adalah Presiden Chile Michelle Bachelet, dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf.
Pada tahun 2016, perempuan Indonesia yang masuk dalam daftar "The BBC 100 Women" itu adalah Kartika Jahja.
Baca Juga: Polisi Gerebek Pabrik Obat Ilegal di Tangerang
Kartika merupakan penyanyi dan pencipta lagu dari band “Tika and The Dissidents”, yang juga aktif sebagai pegiat isu gender.
Menteri Susi sebelumnya juga beberapa kali mendapakan penghargaan internasional, seperti Seafood Champion Award dalam acara Seaweb Seafood Summit yang berlangsung di Seattle, Negara Bagian Washington, Amerika Serikat, pada 5-7 Juni 2017.
Susi mendapat penghargaan kategori kepemimpinan, karena dinilai berani memberantas penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur oleh kapal asing dan lokal di Wilayah Pengelolaan Perikanan RI.
Ia juga dianggap telah berperan penting dalam menjaga kesehatan laut dan praktik pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan, yang bertanggung jawab melalui pelarangan penggunaan pukat dan alat tangkap tidak ramah lingkungan lainnya.
Selain itu, Susi juga telah menerima penghargaan bidang maritim global, yaitu Peter Benchley Ocean Awards, yang digelar di lembaga Smithsonian, Washington DC, Amerika Serikat, tanggal 11 Mei 2017.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun