Suara.com - Tim Saber Pungli Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap dugaan pungli pelayanan penerbitan sertifikat tanah dalam program Prona di Desa Cipanas dengan barang bukti uang Rp15,4 juta.
"Tim UPP Saber Pungli Pokja Penindakan bersama Polsek Dukupuntang dan Satreskrim Polres Cirebon telah mengamankan dua orang, karena telah melakukan pungutan uang dari para pemohon program Prona tahun 2017," kata Kapolres Cirebon AKBP Risto Samodra di Cirebon, Rabu (4/10/2017).
Kedua orang tersebut, yaitu berinisial SN seorang PNS oknum kepala sekolah dan AR yang merupakan ketua RW, diungkapnya praktik Pungutan Liar (Pungli) di wilayah Desa Cipanas, Kecamatan Dupuntang, Kabupaten Cirebon itu, bermula adanya laporan dari masyarakat.
Masyarakat tersebut merasa keberatan dimintai biaya pengurusan Sertifikat Tanah melalui Program Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) dengan dana yang cukup tinggi.
Risto mengatakan, pihaknya berhasil mengamankan barang bukti, berupa uang tunai sebesar Rp15,4 juta rupiah, dua unit Hp, satu pak kuitansi, kalkulator dan beberapa berkas, terkait pengurusan sertifikat tanah yang melalui Program Prona, secara massal.
"Uang yang kami sita ini diduga hasil dari pungutan liar terhadap para korban, karena menurut info yang kami terima, korban mencapai 35 orang," tuturnya.
Sementara, Kapolsek Dukupuntang AKP Didi Wahyudi, mengatakan modus dari para pelaku yaitu penyalahgunaan Pengadaan Program Prona di Desa Cipanas dengan mengkordinir warga sekitar untuk pembuatan sertifikat tanah.
"Seharusnya secara gratis, namun para pelaku melakukan pungutan terhadap para pemohon pengurusan sertifikat tanah, kalau yang mempunyai SPPT, dipungut sebesar Rp800 ribu, untuk satu pemohon, jika yang memiliki buku Akte Jual Beli (AJB) dikenakan biaya sebesar Rp600 ribu," katanya. [Antara]
Baca Juga: OTT Pegawai PMPTSP, Tim Saber Pungli Sita Jutaan Rupiah
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Terkini
-
Suporter Indonesia Luapkan Kekecewaan di Arab Saudi: Sekarang Semuanya Ngumpul di Sini
-
Kondisi Nadiem Makarim Terkuak: Dioperasi Ambeien, Kini Kembali Mendekam di Rutan Salemba
-
7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
-
Siang Ini, Prabowo Panggil Tiga Menteri dan Satu Wamen Menghadap ke Istana
-
Putus Rantai Cacingan, Kemenkes Ajak Orang Tua Rutin Beri Obat Cacing dan Jaga Kebersihan Anak
-
Sejalan dengan Prabowo, TNI Sebut Sudah Terapkan Meritokrasi dalam Promosi Jabatan, Ini Contohnya
-
Curhat Cinta Berujung Maut: Dina Oktaviani Dibunuh Atasan, Modus Orang Pintar Jadi Jebakan
-
Dikomandoi Ade Armando, Relawan Jokowi Ancam Propamkan Polda Metro Soal Kasus Roy Suryo
-
Belum Tetapkan Tersangka dalam Kasus Haji, KPK Sebut Kerugian Negara Masih Dihitung
-
Soal Pemangkasan Dana Transfer, Pramono Pilih Cari 'Creative Financing' Ketimbang Protes ke Kemenkeu