Suara.com - Polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah Maria Tanamal (75). Maria ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tangan terikat dan wajah ditutup lakban. Pemeriksaan forensik dilakukan untuk memastikan apakah dia menjadi korban pembunuhan oleh perampok atau bukan.
"Sedang kami autopsi, nanti hasilnya seperti apa dari dokter kami infokan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (5/10/2017).
Argo meyakini Maria menjadi korban perampokan sebelum akhirnya ditemukan meninggal dunia, dari hasil olah tempat kejadian perkara di Cluster Taman Sari, blok HN1, nomor 25, RT 3, RW 9, Harapan Indah, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Jadi kemarin sudah dilakukan oleh TKP ke sana di lokasi di Cluster ya itu di rumahnya Maria itu jadi kami ke sana kan melihat ditemukan ada barang yang hilang, ada handphone kemudian juga ada mobil (Avanza) yang tidak ada di garasi," kata dia.
Polisi juga mencurigai Maria merupakan korban pembunuhan yang dilakukan perampok.
"Ini menjadi bagian dari pada untuk mencari pelakunya dan ini tentunya akan dikenakan pasal pencurian dan kekerasan karena korban diikat, ditutup dengan lakban," kata Argo.
Argo mengatakan petugas tidak menemukan kerusakan pada pintu rumah korban. Namun, Argo belum bisa menyimpulkan apakah pelaku masih merupakan orang dekat atau bukan.
"Kami belum bisa menduga-duga," katanya.
Argo menyampaikan penyidik memeriksa semua orang yang punya kaitan dengan Maria.
Maria ditemukan pada Selasa (3/10/2017) oleh putra sulungnya, Nicky Tanamal. Nicky. Ketika itu, Nicky datang untuk mengantarkan nasi rawon pesanan maria.
Berita Terkait
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka, Akses Warga dan Rantai Logistik Bireuen Kembali Terhubung
-
Kerja 24 Jam, Kementerian PU Percepat Pemulihan Jalan Terdampak Bencana di Aceh Tamiang
-
KPK SP3 Perkara Eks Bupati Konawe Utara, ICW Tagih Penjelasan Kasus Korupsi Tambang