Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira menganggap apa yang dilakukan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo adalah tindakan yang mirip dengan gaya politik tokoh internasional. Andreas mengatakan yang dilakukan Gatot sama dengan yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Turki Erdogan Recep Tayyip.
Kata Andreas, apa yang dilakukan tokoh-tokoh tadi adalah politik populisme, yaitu tren politik yang menampilkan diri dalam konteks membela kepentingan rakyat.
Di mana, Trump sukses menarik simpati dari silent majority yang tidak puas dengan kebijakan Barrack Obama. Sedangkan Erdogan adalah presiden yang sering mengambil kebijakan populis hingga akhirnya dibela rakyat ketika dikepung militer Turki.
"Bagaimana dia (Gatot) memberikan reaksi demokrasi yang populer. Erdogan di Turki juga. Kalau ini memang sedang mendunia, populis demokratis dan populis reaksi, menggunakan gaya itu untuk menarik simpati publik," papar Andreas dalam acara diskusi berjudul 'Nasib Reformasi TNI: Apa yang Kau Cari Panglima?' di D'Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/10/2017).
Dia menambahkan, tindakan populis Gatot ini bisa dilihat dari prilaku dan gayanya satu tahun belakangan ini. Dalam catatannya, kekinian, Gatot memunculkan gaya populis ketika menyebut adanya pembelian senjata ilegal selain institusi TNI.
Anggota Komisi I DPR kemudian menelaah komentar-komentar Gatot yang terekam belakangan ini. Kata Andreas, Gatot lebih sering membicarakan hal-hal politis ketimbang tugasnya dalam menjaga keamanan.
"Kalau teman-teman mau menggunakan metode analisis konten media, dalam setahun berapa banyak pembicaraannya tentang militer, dan berapa banyak tentang politik? Saya yakin lebih banyak politisnya dibanding pembicaraan tentang strategi pertahanan," tuturnya.
Ini pula yang kemudian membuat Presiden Joko Widodo menegurnya. Karena menurut Andreas, Presiden memerintahkan supaya Gatot bekerja sesuai dengan kompetensinya tanpa membuat gaduh.
"Ini pula yang terjadi dengan Pak Rizal Ramli (Menteri Koordinator Kemaritiman). Tapi kalau dipecat, jangan-jangan dia (Gatot) nanti gunakan politik play victim. Menjadi korban dan mendapat simpati. Menang lagi dia, naik lagi dia," kata Andreas.
Baca Juga: Pengganti Jenderal Gatot Seharusnya dari Angkatan Udara
Dia pun meyakini, prilaku dan gaya komunikasi yang dilakukan Gatot tidak bisa dianggap sebagai suara institusi TNI atau tiga matra yang ada di TNI. Menurutnya, ini adalah gaya individu Gatot yang memiliki agenda tertentu. Namun, Andreas tidak mau berspekulasi tentang agenda tertentu itu.
"Jadi saya rasa ini belum tentu juga diinternal (TNI) setuju. Saya perhatikan belum tentu semuanya setuju dengan gaya individual ini. Coba kita bikin survei, tapi kalau berani," kata Andreas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
Suasana Rapat RUU Hak Cipta di DPR Mencair, Ketua Baleg Minta Ariel Noah Bernyanyi
-
Kapasitas, Bukan Politik: Dua Alasan Utama di Balik Penunjukan Arif Satria Sebagai Kepala BRIN
-
Beraksi Siang Bolong! Jambret Bersenjata di Bekasi Gagal Rampas Rp450 Juta Usai Kepergok Warga
-
Undang Piyu Padi hingga Ariel Noah, Baleg DPR RI Lakukan Harmonisasi Revisi UU Hak Cipta
-
Pengamat Sebut Pergantian Kepala BRIN Berisiko Ganggu Hubungan Politik Prabowo dan Megawati
-
Pramono Dukung Penuh Penggeledahan Sudin PPKUKM Jaktim: Tidak Ada Menahan-Nahan Sama Sekali!
-
Pramono Izinkan Pembelajaran Tatap Muka di SMAN 72 Jakarta Kembali Dibuka Usai Ledakan
-
Waspada Organisasi Advokat Abal-abal, Ini Daftar 7 yang Resmi dan Diakui di Indonesia
-
Geger Ijazah Jokowi: Mantan Danjen Kopassus Pasang Badan, Minta Prabowo Tak Ikut Zalim
-
Tunda Penerbangan 2 Jam untuk Rapat, Ini Arahan Prabowo soal Serapan Anggaran dan Transfer ke Daerah