Suara.com - Partai Republik resmi mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilihan Umum tahun 2019 ke Komisi Pemilihan Umum Pusat pada, Sabtu (14/10/2017). Meski belum dipastikan jadi peserta Pemilu 2019, namun partai yang diketuai Suharno Prawiro itu sudah menyiapkan sejumlah strategi.
Utamanya, untuk menumbangkan partai-partai politik besar di Indonesia, seperti PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Gerindra maupun Partai Demokrat.
Salah satu strategi yang disiapkan adalah menerapkan prinsip perkembangbiakan amoeba yang bisa membelah diri. Artinya, yang diharapkan nanti adalah dengan mendatangi daerah-daerah hingga ke kampung-kampung.
"Harus pecahnya dari kampung ke kampung. Seperti virus atau amoeba yang bisa pecah jadi dua dan seterusnya," kata Suharno di gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
Suharno mengatakan, dengan startegi tersebut, maka pendekatan yang siap dibawa Partai Republik adalah menampilkan program yang menjadi bagian dari masyarakat. Salah satunya adalah fokus pada bidang agrobisnis dan agrokultur.
"Sehingga pasti saya akan masuk dari kampung ke kampung. Di sini (di kepengurusan Partai Republik) ada pakar-pakarnya, masih muda," kata Suharno.
Suharno yakin, pola pendekatan tersebut akan berdampak signifikan karena dimulai dari dusun ke dusun yang notabene disesuaikan dengan kultur atau pekerjaan masyarakat di sana.
Sementara, terkait target perolehan suara, Suharno mengatakan harus melampaui ambang batas parlemen. Dia menargetkan tiap daerah pemilihan (dapil) ada perwakilan Partai Republik yang terpilih.
"Jika dari satu dapil ada amoeba ini yang terpilih satu, maka saya dapat 77 (kursi). Jadi nggak usah menang-menangan. Jadi saya menitipkan anggota DPR RI Partai Republik satu dapil satu. Maka, Insya Allah saya akan dapat 77 (kursi)," kata Suharno.
Baca Juga: Ada Kesalahpahaman, PDI Perjuangan Lengkapi Berkas ke KPU
Berita Terkait
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia
-
Partai Republik Desak Presiden Ukraina Mundur, Zelenskyy: Saya Bisa Ditukar dengan NATO
-
Mike Johnson Kalahkan Hakeem Jeffries, Rebut Palu Ketua DPR AS
-
Gus Miftah Pernah Sindir Prabowo di Pemilu 2019, Netizen Langsung Sebut Penjilat
-
Menang Pilpres AS, Donald Trump Sapu Bersih Tujuh Negara Bagian
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa
-
BNPT Sebut ada 112 Anak dan Remaja Terpapar Paham Radikal Lewat Sosial Media
-
Lawan Aksi Pencurian Besi, Pramono Anung Resmikan Dua JPO 'Anti Maling' di Jakarta
-
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
-
BNPT Sebut Ada 27 Perencanaan Aksi Teror yang Dicegah Selama 3 Tahun Terakhir
-
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra
-
Refleksi 2025: Akademisi UII Nilai Pemerintahan Prabowo-Gibran Sarat Masalah HAM dan Militerisasi
-
Tak Ada di LHKPN, Publik Pertanyakan Helikopter Pribadi Prabowo yang Disebut Teddy Dikirim ke Aceh
-
Kabar Gembira! Pramono Anung Gratiskan Moda Transportasi Jakarta di Malam Tahun Baru 2026