Suara.com - Kampung Tanah Merah, Jakarta Utara, disebut-sebut sebagai wilayah abu-abu karena mayoritas penduduknya belum memiliki sertifat kepemilikan lahan. Nama kampung ini mencuat setelah ada kontrak politik antara warga dan Gubernur Jakarta Anies Baswedan ketika masih kampanye.
Dalam kontrak polisi disebutkan akan melegalisasi kampung-kampung yang dianggap ilegal dengan menerbitkan hak dalam bentuk sertifikasi tanah, serta tidak melakukan penggusuran pemukiman kumuh melainkan melakukan penataan.
Kampung ini mulai diakui sejak jaman Jakarta dipimpin Joko Widodo. Kala itu, Jokowi menginstruksikan untuk melegalkan kepengurusan RT dan RW di wilayah itu tahun 2013.
"Pada waktu itu, wilayah kita dilegalkan masalah Kepengurusan RT/RWnya. Dan sekarang sudah mau dua periode (RT/RW)," kata Ketua RW 9 Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Jones Naibaho ditemui Suara.com, Rabu (1/11/2017).
Setelah itu, fasilitas sosial mulai dibangun pemerintah. Ada enam RW dan 68 RT di tiga kelurahan dan dua kecamatan. Jumlah warga di Kampung Merah sekitar 15 ribu kepala keluarga atau 35 ribu jiwa.
"Nah, selama ini fasos kita dapat, kayak Jumantik dan PKK. Cuma Fasum aja yang belum dapat, infrastruktur," kata Jones.
Namun, setelah Jokowi menjadi Presiden dan Jakarta dipimpin Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kampung ini kembali menjadi abu-abu. Perhatian pemerintah ketika itu dianggap berkurang.
Ketua RW 8 Rawa Badak Selatan, Budianto, bercerita, sekitar tahun 2016, warga mengharapkan pembangunan jembatan di Kali Batik. Sebab, jembatan yang ada kurang memadai dan pernah memakan korban jiwa pada waktu terendam.
"Pernah kita mengajukan peningkatan status Jembatan Kali Batik yang sempat memakan korban dari anggota PPSU. Tapi sampai sekarang permohonan itu tidak dikabulkan. Dengan alsan status lahan. Padahal itu adalah kebutuhan masyarakat," tutur Budi.
Saat ini, warga Kampung Tanah Merah menunggu Anies Baswedan memenuhi janji.
"Insyaallah, bismillah (Anies memenuhi kontrak politiknya). Dan yang terpenting adalah peningkatan status kepemilikan tanah. Sebab, di sini hampir seluruh (warga) belum ada (sertifikat). Tidak ada sama sekali, PBB pun tidak ada. Harapannya diangkat statusnya, entah itu HGBN, atau apa. Yang jelas ada sertifikasi," kata Budi.
Berita Terkait
-
DPR Panggil KKP Senin Depan Terkait Tanggul Beton yang Rugikan Nelayan Cilincing
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Rumah Ahmad Sahroni Diamuk Massa, Sofa Hingga Mobil Jadi Korban
-
Rumah Mewah Anggota DPR Ahmad Sahroni Dikepung dan Dijarah, Imbas Ucapan 'Tolol Sedunia'?
-
DLH DKI Ungkap Fenomena Busa di Kali Sunter, Imbas Pencemaran dari Situ Ria Rio
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Bali 'Tenggelam' di 120 Titik: BMKG Ungkap Penyebab Hujan Gila dan Peran Sampah Kita
-
Dasco: Belum Ada Surat Presiden Prabowo soal Pergantian Kapolri
-
Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
-
Tim Pencari Fakta Dibentuk: LNHAM Siap Bongkar Borok Kekerasan Aparat di Kerusuhan Agustus
-
BMKG Warning! Cuaca Ekstrem Ancam Indonesia Sepekan ke Depan, Waspada Hujan Lebat
-
Inisiatif Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus; 6 Lembaga HAM 'Gerak Duluan', Bentuk Tim Independen
-
DPR 'Angkat Tangan', Sarankan Presiden Prabowo Pimpin Langsung Reformasi Polri
-
KPK Tindak Lanjuti Laporan Soal Dugaan Anggaran Ganda dan Konflik Kepentingan Gus Yaqut
-
Usai Serangan Israel, Prabowo Terbang ke Qatar Jalani Misi Solidaritas
-
Kenapa Ustaz Khalid Basalamah Ubah Visa Haji Furoda Jadi Khusus? KPK Dalami Jual Beli Kuota