Suara.com - Maraknya calon tunggal pada Pilkada serentak 2018 menjadi sorotan Partai Gerindra. Fenomena ini dinilai akan semakin menurunkan kualitas demokrasi di Indonesia.
Hal tersebut merupakan penilaian Wakil Ketua Komisi II DPR yang juga politikus Gerindra Ahmad Riza Patria, dalam rapat gabungan antara Komisi II, Komisi III DPR bersama Mendagri, Kapolri, KPU, Bawaslu, Kejagung dan serta KPK di DPR, Jakarta, Kamis (11/1/2018).
"Sekarang faktanya banyak sekali calon tunggal. Demokrasi yang kita banggakan ini, Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, ternyata tak membanggakan karena secara kuantitas kita besar demokrasinya, tapi secara kualitas kita rendah," kata Riza.
Menurut Riza, fenomena kandidat tunggal menutup kesempatan bagi masyarakat untuk bisa memilih pemimpinnya dan akan melahirkan pemerintahan dan elite partai politik yang arogan.
"Calon inginnya borong semua partai politk. Jadi lebih murah, tak ada kampanye, tak ada beli atribut. Selesai waktu daftar jadi calon tunggal, sudah tidur. Nanti tunggu hasilnya, Insyaallah 99 persen pasti menang," sindir Riza.
Riza menyarankan agar daerah yang memiliki calon tunggal diberi tambahan waktu tiga hari untuk membuka peluang bagi calon lain mendaftar.
Jika dimungkinkan, seluruh partai politik yang bergabung dalam koalisi mendukung calon tunggal, diminta sebagian untuk menarik dukungan dan membentuk poros baru serta mengusung kandidat lain.
"Sehingga terjadi kompetisi yang lebih sehat. Apakah dimungkinkan atau tidak, inilah masih menjadi debatable di teman-teman KPU dan Bawaslu,” tukasnya.
Baca Juga: Polisi Butuh Ahli untuk Ungkap Kasus Bayi Dibuang di Pesawat
"Kalau ini terjadi, saya kira ini satu terobosan yang luar biasa dalam membangun demokrasi kita. Tidak ada lagi ke depan pasangan calon dengan kekuatan modalnya ingin menguasai kekuasaan, menguasai demokrasi," Riza menambahkan.
Sebelumnya, Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan, pada Pilkada serentak 2018, terdapat 19 daerah yang akan menggelar pilkada hanya dengan diikuti satu calon tunggal.
Itu merupakan data KPU setelah pendaftaran Pilkada 2018 ditutup.
"Ada 19 daerah. Salah satunya di Provinsi Banten itu ada tiga di Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang," kata Ilham.
Selain di Provinsi Banten, fenomena calon tunggal juga muncul di Jawa Tengah, di Kabupaten Karanganyar, di Minahasa Tenggara Sulawesi Utara, dan Prabumulih di Sumatera Selatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru