Suara.com - Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mempersilakan Fredrich Yunadi—mantan pengacara terdakwa kasus korupsi dana KTP elektronik Setya Novanto—melaporkan dirinya ke aparat kepolisian.
Basaria mengakui tak memedulikan rencana tersangka kasus dugaan mengahalang-halangi penyidikan kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP tersebut untuk melaporkan dirinya ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik.
"Silakan saja (lapor ke polisi)," kata Basaria saat dikonfirmasi, Rabu (17/1/2018).
Jawaban serupa juga disampaikan oleh juru bicara KPK Febri Diansyah. Febri mengatakan, dia dan KPK lebih memilih fokus dalam menangani kasus korupsi.
"KPK fokus saja pada penanganan perkara. Kalau tersangka keberatan atau menyangkal, silakan saja," kata Febri.
Febri meminta Yunadi menyerahkan bukti ataupun memberikan penjelasan kepada penyidik KPK, bila memang yakin tak terlibat dalam kasus yang disangkakan kepadanya.
Apalagi Febri meyakini, KPK memunyai bukti kuat dan cukup untuk menjerat Yunadi dalam kasus tersebut.
Sebelumnya, Yunadi berencana melaporkan Basaria dan Febri ke polisi lantaran diduga melakukan pencemaran nama baik saat mengumumkan dirinya ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Juga: 150 Satpol PP Dikerahkan Jaga Museum Bahari agar Tak Dicuri
Yunadi tak bisa menerima sangkaan KPK, yakni merekayasa hasil pemeriksaan medis Novanto di RS Medika Permata Hijau. Bekas pengacara Novanto itu juga membantah memesan satu lantai di RS yang sama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan
-
Ditantang Megawati Sumbang Rp2 Miliar untuk Korban Banjir Sumatra, Pramono Anung: Samina wa Athona
-
OTT Bekasi, KPK Amankan 10 Orang dan Segel Ruang Bupati
-
OTT KPK: Ruang Kerja Bupati Bekasi Disegel, Penyelidikan Masih Berlangsung