Suara.com - Ormas berkedok Islam, LPI berkelahi dengan warga Warga Desa Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan, Madura. Akibatnya 10 orang terluka. Korban terus bertambah.
Perkelahiran terjadi karena LPI masuk desa itu dengan membawa pentungan dan serbuk cabai. Polisi sudah menyita senjata-senjata mereka.
"Dari pihak warga ada juga yang menjadi korban saat peristiwa bentrok yang terjadi," kata Kasat Reskrim Polres Pamekasan AKP Hari Siswo kepada Antara per telepon, Minggu (21/1/2018) malam.
Bentrokan itu terjadi, Jumat (19/1/2018) malam. Bentrokan terjadi karena aksi penyisiran yang dilakukan pihak ormas Islam tersebut. Warga desa menentang aksi itu.
"Kami telah mengantongi sejumlah barang bukti terkait bentrok yang terjadi di Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan itu," ujar Hari Siswo.
Kelima orang warga Desa Ponteh, Kecamatan Galis, yang menjadi korban dalam kasus bentrokan itu masing-masing bernama Agus Aini (35), Satruki (45), Hamidi (28), Hamid (28) dan Suramlah (55).
"Kelima orang ini, semuanya warga Dusung Langtolang, Desa Ponteh, Kecamatan Galis," kata Hari Siswo.
Agus Aini mengalami pingsan saat kejadian, karena hendak dibawa paksa oleh pasukan LPI, Satuki mengalami luka memar di kepala bagian atas dan dahi, karena terkena pentungan, sedangkan Hamidi hanya mengalami perih di mata karena tersiram air cabai.
Sementara Hamid, mengalami luka di bagian dada dan Suramlah mengalami "shock" karena pada saat kejadian hampir dipukul oleh kelompok ormas LPI.
Baca Juga: Tawuran Geng di Jakarta, 8 Bocah Membunuh, 2 Orang Buron
Kasat Reskrim lebih lanjut menjelaskan, pihaknya akan mengusut hingga tuntas kasus kekerasan atas nama agama yang terjadi di Pamekasan tersebut. Karena selain meresahkan masyarakat, juga telah menjadi perhatian pimpinan di tingkat pusat.
"Kasus LPI ini sama halnya dengan mengabaikan peran aparat keamanan dan aparat penegak hukum di negeri ini," ujarnya, menjelaskan.
Berita Terkait
-
Dituding PSK, Ibu-ibu Diseret Ormas LPI dari Pesta Ultah Anak
-
Eks Pendemo Ahok Mau PKS, PAN dan Gerindra Bersatu di Pilpres
-
Spanduk Peserta Demo Facebook Ini Ramai di Medsos, Apa yang Aneh?
-
Gelar Aksi, Jubir FPI: Kami Masih Butuhkan Facebook
-
Pendemo Kecewa, Facebook Ternyata Libur Sejak Tiga Hari Lalu
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana