Suara.com - Ketua DPR RI dari Partai Golkar Bambang Soesatyo mengklaim dugaan keterlibatan politikus Golkar Fayakhun Andriadi di korupsi Badan Keamanan Laut tak dikaitkan dengan Partai Golkar.
"Jangan dikaitkan dengan Golkar dong. Kasihan Golkar. Buktinya mana? Kan cuma keterangan. Mana tau dia cuma ngaku-ngaku Golkar," kata Bambang di DPR, Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Bambang pun meminta persoalan tersebut ditanyakan kepada kepada pihak yang menyebut nama Golkar dalam persidangan kasus korupsi Bakamla.
Kata dia, pencatutan Partai Golkar oleh seseorang tak melulu mewakili Partai Golkar secara kelembagaan.
"Golkar kan lembaga, bagiamana nerima duitnya. Tanyakan orangnya, bisa saja dia menjual nama Partai Golkar untuk mengambil keuntungan dari situ. Harus bisa membuktikan bahwa Golkar menerima sumbangan itu dan meminta pada yang bersangkutan," ujar Bambang.
Terdakwa kasus dugaan korupsi Bakamla, Nofel Hasan selaku Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Bakamla menyebut Anggota Fraksi Partai Golkar Fayakhun Andriadi menerima Rp12 miliar dari proyek pengadaan di Bakamla.
Fayakhun diketahui pernah meminta agar uang sebesar 300.000 dolar Amerika Serikat dibayarkan lebih dulu oleh perusahaan rekanan di Bakamla. Uang itu diminta diberikan secara tunai, guna keperluan penyelenggaraan Musyawarah Nasional Partai Golkar.
Hal itu terungkap dalam persidangan untuk terdakwa Nofel di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (24/1/2018).
Baca Juga: Namanya Disebut di Kasus Bakamla, Setnov: Jahat Juga Ya Kadang Ya
Berita Terkait
-
Namanya Disebut di Kasus Bakamla, Setnov: Jahat Juga Ya Kadang Ya
-
LSI: Pemilih Golkar yang Lari ke PDIP Kini KembalI Lagi
-
Ketua DPR: LGBT Bermesraan di Tempat Umum Nanti Bisa Dipidana
-
Bamsoet Rapat Informal dengan Seluruh Pimpinan Komisi, Ada Apa?
-
Novanto Serahkan Pengurus Baru Golkar ke Airlangga Hartarto
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf
-
Skema WFA ASN dan Pegawai Swasta Nataru 2025, Termasuk TNI dan Polri
-
Pakar Hukum Unair: Perpol Jabatan Sipil Polri 'Ingkar Konstitusi', Prabowo Didesak Turun Tangan
-
Duka Sumut Kian Pekat, Korban Jiwa Bencana Alam Bertambah Jadi 369 Orang
-
Polisi Tantang Balik Roy Suryo dkk di Kasus Ijazah Jokowi: Silakan Ajukan Praperadilan!