Suara.com - Bermodus mengaku sebagai anak buah Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar, komplotan penipu yang menggasak uang seorang pengusaha berinisial DMP akhirnya diringkus penyidik Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Sebelum menjalankan aksinya, para pelaku terlebih dulu mempelajari profil targetnya melalui media internet.
"Caranya sceening atau profiling korban dengan melakukan googling di internet mencari perusahan lalu dikaitkan dengan pejabat di daerah itu. Pelaku mengaku pejabat utama Polda Papua untuk mengelabuhi korban agar korban tergerak hatinya untuk kirimkan sejumlah uang," kata Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Ade Ary di Polda Metro Jaya, Kamis (25/1/2018).
Menurut Ade, dalam modusnya mengaku anak buah pejabat Polri, ketiga tersangka yakni ND (32), AIS (26) dan T (24) membeli nomor rekening yang menggunakan identitas palsu. Nomor rekening palsu itu dibeli dari dua pelaku berinisial HL dan R (38) yang juga turut ditangkap.
"Dua orang lainnya yang kami amankan, spesialis pembuat buku rekening dengan identitas palsu, ada yang buat sendiri dan beli dari sindikat lainnya. Pelaku pemalsu yang ditangkap adalah HL dan R," kata Ade.
Ade menyampaikan, karena percaya dengan modus para tersangka, korban pun akhirnya mentransfer uang sebesar Rp100 juta sebagai uang pinjaman yang diminta para tersangka.
"Lalu korban sudah lakukan konfirm termasuk ke pejabat, sehingga sempat lakukan pemblokiran Rp30 juta sehingga korban ruginya Rp70 juta," kata Ade.
Para tersangka ditangkap pada Kamis (11/1/2018) di wilayah Bekasi Utara setelah polisi mendalami laporan korban.
Dalam kasus ini, para tersangka dijerat Pasal 378 KUHP tentang tindak pidana penipuan dengan ancaman hukuman paling lama 4 tahun penjara.
Baca Juga: Ini Muka Polisi Gadungan yang Kerjai Cewek Berkasus Video Bugil
Berita Terkait
-
Polisi Gadungan Bersenpi Peras Korban di ATM Pondok Gede, Motor dan Uang Rp 4,2 Juta Raib!
-
Kasus Impor Pakaian Bekas Ilegal, Dittipideksus Bareskrim Juga Sita 7 Bus
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Bareskrim Temukan Alat Berat dan Lahan Ilegal: Kasus Pembalakan Liar di Sumut Naik Penyidikan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf